HukumNanggroe Aceh

Pembangunan Puluhan Unit Rumah Dhuafa Baitul Mal Agara, Diduga Sarat Masalah

×

Pembangunan Puluhan Unit Rumah Dhuafa Baitul Mal Agara, Diduga Sarat Masalah

Sebarkan artikel ini

IG.NET, ACEH TENGGARA – Dana Infaq Baitul Mal Aceh Tenggara, sebesar Rp.3,5 Miliar tahun anggaran 2021 yang dikucurkan untuk pembangunan 70 unit rumah dhuafa masyarakat tergolong fakir miskin daerah tersebut, diduga sarat masalah.

 

ADVERTISEMENTS
BANNER

Diketahui, program pembangunan rumah dhuafa sebanyak 70 unit tersebut anggarannya mencapai miliaran rupiah. Yang per unit rumahnya diketahui berkisar Rp50 juta itu. Diduga terjadi pemotongan dana senilai Rp2,5 juta (per unit rumah.)

 

Kemudian, berdasarkan informasi dihimpun, kondisi rumah menggunakan batako untuk pembuatan dinding rumah, diduga rapuh dan tidak kokoh. Alias tidak kuat. Kondisinya juga sangat miris. Dimana mana batako tersebut dinilai mudah pecah. Bahkan, jika hanya diremas dengan tangan kosong saja, batako itu bisa terkelupas.

 

Pembangunan rumah dhuafa diduga sarat masalah. (Salihan Beruh)

 

PJ Kepala Baitul Mal Agara, Masdin, saat ditemui sejumlah wartawan di ruangannya, Kamis 10 Februari 2022 menerangkan, jika kekinian proses Pembangunan 70 unit Rumah Dhuafa itu terus berjalan. “Bahkan pembangunan rumah tersebut sudah mencapai 90 persen.”

 

Menurut dia, dugaan pemotongan anggaran dari pembangunan rumah dhuafa dengan nilai Rp2,5 juta per satu unit rumah itu diperuntukan untuk pembuatan prasasti dan pembuatan Rancangan Anggaran Pembangunan (RAP). “Ya ada dipotong sejumlah Rp2,5 juta, katanya untuk pembuatan prasasti dan penyusunan RAP.” Hal itu diakui Masdin kepada sejumlah wartawan saat ditemui.

LIHAT JUGA:   Pengedar Narkoba Aceh Utara Diringkus, Dua Orang DPO

 

Lanjut dia, transaksi dugaan pemotongan anggaran Rp 2,5 juta itu, diduga dilakukan di rumah inisial SA, mantan pejabat Kepala Baitul Mal Agara yang dilakukan oknum bendahara. Menurut saya dilakukan atas perintah SA.”

 

Masdin juga mengatakan, jika dirinya juga turut menyetor sejumlah Rp2,5 juta untuk satu rumah. “Saya ada tandatangan dua pembangunan Rumah,” terang Masdin.

 

Hal senada turut dibenarkan Kepala Sekretariat Baitul Mal Agara, Fikri Maulana. “Ya, Informasi pemotongan anggaran dari dana pembangunan rumah dhuafa untuk pembuatan prasasti dan pembuatan RAP.”

 

Sementara hal lainnya yang ditemukan, adanya keanehan pada tabungan penerima manfaat. Dimana, setelah ditelusuri kondisi tabungan penerima bantuan hanya tersisa Rp50 ribu. Artinya, dana pembangunan rumah itu telah ditarik 100 persen oleh penerima bantuan yang didampingi oknum petugas Baitul Mal Agara dalam proses pencairan di salah satu Bank di Agara. Namun pembangun sejumlah rumah – rumah itu belum seratus persen terselesaikan.

LIHAT JUGA:   PPPK Formasi Guru Aceh Tenggara Terima SK

 

Sisi lain, IM, salah seorang masyarakat penerima manfaat, kepada awak media mengaku dirinya tidak mengetahui kalau tabungan itu sudah ditarik, hingga menyisakan puluhan ribu tersebut di rekening bank. “Saya saja baru saat bapak tanyakan jumlah tabungan. Kalau tidak, saya tidak tahu juga, jawabnya dengan wajah polos.

 

Menurut IM, sejak mulai proses pembuatan rekening pada 29 November di salah satu bank di sini. Dia dan penerima lainnya didampingi oleh oknum, yang dia sendiri mengaku tidak mengetahui pasti siapa dan apa jabatan oknum tersebut, katanya.

 

“Sewaktu pembuatan rekening, saya dan sejumlah penerima lainnya ada yang dampingi. Saya tidak tahu namanya dan apa jabatannya. Saya diberikan buku rekening dan uang Rp100 ribu, menyebutkan itu sebagai uang transport dan makan. Selebihnya saya tidak tahu,” beber IM.

 

Penulis : MAG/Salihan Beruh

Editor   : DEWI