IG.NET, ABDYA – Tidak terima diberhentikan secara tidak hormat, dua Kepala Dusun Pantai Perak, Kecamatan Susoh Aceh Barat Daya, RR, Kadus dua dan NU, Kadus tiga bakal perkarakan Keuchik Musliyadi.
Kata RR, kami akan melakukan langkah hukum tinggkat lebih tinggi, jika tidak ada solusi jelas dan tepat. “Bahkan, mereka akan menjumpai pihak DPRK mengadu hal dialami,” tutur mereka, kepada IndonesiaGlobal, Senin 17 April 2023 malam.
Kami menilai, pemberhentikan ini tidak melalui prosedur. “Anehnya lagi, kami diberhentikan tidak tau penyebabnya apa,” tandas mereka.
Mereka menjelaskan, jika mengacu pada aturan, pemberhentian perangkat desa jelas tertera, harus mendapat rekomendasi secara tertulis dari camat.
“Namun dalam kasus ini, keucik tidak memberikan hal itu. Sehingga, kami menilai apa dilakukan keucik, adalah perbuatan menggangkangi aturan dan sangat merugikan bagi kami,” tegas mereka.
Dikatakan mereka, tepat pada Jumat 14 April 2023, keduanya menghadap keuchik untuk mengambil gaji bulan satu dan tiga. Setiba di kediaman keuchik, mereka malah disodorkan surat pemberhentian, seraya menyuruh mengambil gaji kepada bendahara.
Tentunya, kamipun merasa heran dan mempertanyakan kepada keuchik, kenapa diberhentikan? Keuchik sendiri tidak bisa menjelaskan alasan tepat terkait pemberhentian itu, beber mereka, nada kecewa.
Selain itu, menurut RR dan rekannya, merasa selama ini telah bekerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing dan menjalankan tugas sebagai kadus dalam membantu keuchik di wilayah masing-masing.
Kata mereka, kami menilai pemberhentian ini tidak sesuai dengan Permendagri No. 67 Tahun 2017, dimana pemberhentian perangkat desa tidak bisa dilakukan semena-semena oleh keuchik, harus sesuai dengan aturan dan mekanisme berlaku, tandasnya.
Sementara, untuk langkah telah diambil paska surat itu dikeluarkan, mengaku sudah membuat laporan keberatan kepada Tuha Peut Desa Pantai Perak tertanggal 15 April 2023.
“Jika tidak ada solusi juga, maka kita akan melakukan langkah-langkah hukum lain,” demikian.
Pemberhentian Perangkat Desa, Keuchik Pantai Perak : Sudah Sesuai Aturan
Musliyadi Kepala Desa Pantai Perak mengatakan, pemberhentian dua Kepala Dusun bawah pimpinannya, itu sudah benar dan sesuai prosedur.
Kata dia, pemberhentian aparatur desa dilakukan, karena kini tidak sejalan dengan visi dan misi diusung kepala desa setempat.
“Maka, atas hal itu, dia pun memutuskan membuat surat pemberhentian bagi bawahannya,” terang Musliyadi, kepada IndonesiaGlobal, Selasa 18 April 2023.
Terkait pemberhentian RR, Kadus dua dan NU, Kadus tiga, sebelum dilakukan pemberhentian itu, Musliyadi mengaku telah beberapa kali mengingatkan dengan memanggil, terakhir di rumahnya, agar bisa bekerja dengan baik.
Kata dia, selama ini mereka selalu tidak pernah ada koordinasi dengan dirinya, setiap ada kegiatan di dusun mereka. “Malah anehnya lagi, mereka hanya berkomunikasi dengan Sekdes saya saja.”
Jadi, ujar Musliyadi, “Jika begini mereka jalankan, fungsi saya sebagai pimpinan di tingkat desa, apa perannya? Kan sama saja, saya ini tidak ada harga sama mereka.”
Selain itu, ungkap Musliyadi, mengaku siap bila dua kadus sudah diberhentikan dari jabatannya itu, menempuh jalur hukum.
Sebab, semua dia lakukan ini, diakui Musliyadi, semata-mata untuk kebaikan tata kelola gampong, sejalan dengan visi-misi keuchik gampong setempat.
“Setelah hari raya nanti, dia berjanji akan membuat rapat umum dengan masyarakat guna membuktikan siapa dalang kesalahan dari semua permasalahan ini,” pungkasnya.
Menurut Musliayadi, adanya pemberitaan seperti ini, terkesan dia bersalah, padahal semua puncak permasalahan bukan datang dari dirinya saja.
“Saya sudah tahu siapa dalang balik permasalahan ini, usai lebaran nanti, saya akan membuat rapat umum membuktikan semua permasalahan ini. Dan di rapat nanti, kita lihat siapa salah dan siapa tidak,” tutup Musliyadi. (MAG)
Editor : DEP
