Agama

Era Digitalisasi, Ortu Perlu Wariskan Aqidah Kepada Putra Putrinya

×

Era Digitalisasi, Ortu Perlu Wariskan Aqidah Kepada Putra Putrinya

Sebarkan artikel ini

IG.NET, BANDA ACEH – Ustadz Wadian Ali Sabi, MT mengingatkan, Era Digitalisasi kekinian para orang tua perlu lebih fokus menyemaikan aqidah secara mendalam sebagai warisan berharga kepada para putra dan putrinya agar mereka tidak gampang terpedaya dengan aliran lain dari negeri seberang.

Jika tidak diperhatikan secara khusus tentang pendalaman aqidah, belum tentu tidak satu saat mereka akan gampang tergoda, bahkan bisa beralih ke agama lain, ungkap Ustadz Wardian, MT Rabu 5 April 2023.

Saat memberikan tausiah singkat usai Shalat Subuh berjamaah di Masjid Al-Zamzam Peunayong, Banda Aceh Wardian menjelaskan, era kekinian tidak mustahil semua ini bisa terjadi. Untuk itu mari kita semua lebih prioritas dan fokus soal aqidah.

Sekarang ini jangan lagi ada pikiran kita terpaku hanya pada kepentingan pelaksanaan shalat wajib 17 rakaat semata, tanpa melakukan pemantapan dan pendalam secara khusus tentang pemahaman aqidahnya juga jauh lebih penting lagi. Dengan kuat aqidahnya tentu akan menopang ketahanan dan ketaatan mereka dalam melakukan ibadah shalatnya sehari-hari.

Hal ini sangat penting dilakukan sebagai jaminan anak dan cucu tetap terus seaqidah dengan kita hingga akhir zaman kelak, walau kita sudah tidak lagi nanti.

Di sisi lain katanya, apa yang dirasakan atau dinikmati harus selalu disyukurinya. Lebih khusus lagi simbol syukurnya diwujdkan dalam bacaan doa di setiap pagi hari atas nikmat tatkalah Allah SWt telah memberikan kehidupan baru lagi saat dibangunkan kembali di pagi hari, setelah mengalami kematian (ketiduran) sesaat semalaman itu.

“Mengapa hal ini harus dilakukan?” Tidak lain katanya, jika ajal datang menjemputnya waktu itu tidak bisa dimaju atapun dimundurkan sedetik pun,” pungkasnya.

Bukankah dalam hal kematian Kita baru saja saksikan beberapa tokoh Aceh seperti Prof.Gunawan Adnan Wakil Rektor UIN Arraniry dan Rahmat Sesdis Baitalmal Aceh dan lainnya. Hanya berselang hari saja mereka telah dipanggil menghadap sang Khaliq.

Saat menyampaikan tausiahnya, Ustadz Wardian Ali Sabi ini juga mengajak selain shalat wajib, shalat sunat lainnya juga jangan disia-siakan. Pahala shalat jenazah itu sebesar gunung Uhud.

Katanya lagi, selain hubungan secara vertikal dengan Allah SWT, juga perlu dipelihara hubungan horizontal dalam upaya memperbaiki ibadah dan aqidahnya.

Menyinggung segi kualitas ibadahnya, ada tiga hal paling besar bonus pahalanya. Shalat berjamaah itu paling besar pahalanya dan mengabdi pada kedua orangtua serta jihat fisabilillah. Sebagai pengganti jihad sekarang adalah berdakwah.

Kecuali mencari bobot dan kualitas pahalanya, juga perlu berhitung sisi dosanya yang paling besar, yaitu meninggalkan shalat, kesyirikan, berzina, riba, berjudi, mabuk-mabukan.

Pada kesempatan ini Ustadz Wardian MT juga mengingat, sesungguhnya setelah hidup di alam fana kita akan dimatikan menuju alam akhirat kelak. Dalam perjalanan menuju ke sana, harus transit terlebih dahulu di alam kubur. Quetioner di alam kubur dengan quetioner/pertanyaan di Yaumil Mahsyar tentu berbeda. Kalau di alam kubur tentang soalan imamuka, kiblatika, nabiuka dan lainnya, maka
di Yaumil Mahsyar justeru yang dipersoalkan awalnya itu yakni ibadah shalat kita, baru menyusul puasa, zakat dan lainnya.