INDONESIAGLOBAL, ACEH TENGGARA – Wakapolres Aceh Tenggara, Kompol Yasir memastikan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus kematian Nanda Pratama, 21 Tahun, remaja yang tewas pada malam terakhir Acara Muslim Ayub Festival pada 18 Agustus 2025 lalu.
Kasus tersebut dilaporkan orang tua korban ke Polres pada 1 September 2025. Sehari setelahnya, penyidik melayangkan surat panggilan kepada panitia penyelenggara Muslim Ayub Festival, dan pada 3 September panitia telah diperiksa.
“Rabu kemarin pelapor juga sudah diperiksa. Jadi tidak ada waktu yang kita kosongkan, kecuali Sabtu dan Minggu karena libur,” kata Yasir saat menghadapi massa aksi Aliansi Peduli Keadilan dan HAM, Kamis 11 September 2025.
Ia menegaskan, penyidik masih mendalami berbagai keterangan dan mengumpulkan bukti tambahan.
“Kasus ini masih proses. Kalau alat bukti sudah cukup, tentu mudah bagi kami untuk memprosesnya. Untuk itu perlu penggalian lebih dalam,” ujar Yasir.
Sebelumnya, massa Aliansi Peduli Keadilan dan HAM Aceh Tenggara menggelar aksi di depan Mapolres. Mereka mendesak Kapolres AKBP Yulhendri agar menegakkan hukum tanpa pandang bulu, termasuk dalam kasus penikaman di Ayub Fest.
Koordinator aksi, Dahriansyah, mempertanyakan lambannya proses hukum.
“Kami heran kenapa panitia Muslim Ayub Festival tidak dipanggil dan dimintai keterangan. Ini sangat disayangkan,” tegasnya.
Editor: R Wahyudi
