Banda AcehJendela BarselaNanggroe Aceh

PKA Ke 8: “Kodok Demam” Daya Tarik Di Anjungan Asel

×

PKA Ke 8: “Kodok Demam” Daya Tarik Di Anjungan Asel

Sebarkan artikel ini
PKA Ke 8: "Kodok Demam" Daya Tarik Di Anjungan Asel
Foto: Kodok raksasa atau disebut Kodok Demam, memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung di Anjungan Aceh Selatan. (Ilham/IndonesiaGlobal)

INDONESIAGLOBAL, BANDA ACEH – Kodok raksasa atau disebut “Kodok Demam” memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung di Anjungan Aceh Selatan, pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 8. Sebab, kodok itu bisa mencapai bobot seberat enam kilo gram.

Itu dikatakan Ahmad Yusra, salah satu panitia di anjungan tersebut, kepada IndonesiaGlobal, Minggu 5 November 2023.

Dia menjelaskan, kodok demam ini merupakan spesies hewan langka dan dilindungi. Kodok itu ditemukan di Hutan Afrika, dan Aceh Selatan, tepatnya di Kecamatan Trumon Timur, memiliki bobot badan sangat besar.

LIHAT JUGA:   Ketua Komisi IV DPRA Prioritaskan Jalan Penghubung Aceh Tenggara–Aceh Singkil

“Hewan itu bisa tidak makan dan bergerak, hingga 12 jam lamanya.” Kota Naga atau Kota Tuan Tapa, kata dia, memiliki sejarah dan keunikan satwa liar beragam, salah satunya katak demam dan beberapa jenis mamalia lainnya.

Menurut data Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (Haka), Kabupaten Aceh Selatan, lanjut dia merupakan kabupaten luas hutan lindung hingga mencapai 59,90 hektar, dengan berbagai aneka flora dan fauna hidup di dalamnya. “Salah satunya kodok demam itu,” sebut Yusra.

LIHAT JUGA:   Hendrawan Lim Siap Dukung Kegiatan Pokja PWI Walikota Jakarta Utara

Tempat sama, Bustami, 47 tahun, pengunjung asal Banda Aceh, mengatakan kodok ini sangat unik, besar dan luarbiasa. Ia mengaku belum pernah melihat satwa seperti ini, sebelumnya.

Kata dia, ini merupakan bukti, jika masyarakat Aceh Selatan masih peduli terhadap alam. “Sehingga masih banyak di temukan tumbuh-tumbuhan dan hewan langka, seperti katak demam, atau katak raksasa ini,” kata Bustami. (MAG)

Editor: YUD