INDONESIAGLOBAL, LANGSA – Proyek rehabilitasi saluran air persawahan di Gampong Matang Ceungai, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa, Provinsi Aceh, terancam tak rampung tepat waktu. Proyek yang digarap oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini dijadwalkan selesai dalam 110 hari kalender, sejak 25 Januari hingga 12 Oktober 2025.
Pantauan IndonesiaGlobal pada Minggu 12 Oktober 2025, menunjukkan sejumlah bagian saluran irigasi masih dalam proses pengerjaan. Beberapa saluran belum tersambung dan belum dicor, sementara bagian lainnya belum dilakukan tahap finishing.
Proyek ini berada di bawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera I Provinsi Aceh. PT Hutama Karya bertindak sebagai kontraktor pelaksana, dengan pengawasan dari konsultan manajemen konstruksi Pangan Palma Jaladri KSO.

Selain progres yang tersendat, material proyek seperti batu gunung dan pasir juga tampak masih berserakan di bahu jalan utama Gampong Matang Ceungai. Kondisi ini mengganggu aktivitas masyarakat dan memicu keluhan warga.
“Pekerjaannya belum selesai, tapi material sudah berbulan-bulan menumpuk di pinggir jalan. Kami jadi sulit lewat,” kata seorang warga setempat kepada IndonesiaGlobal.
Warga berharap proyek ini segera diselesaikan tanpa mengorbankan kualitas pekerjaan, mengingat irigasi tersebut sangat penting bagi kebutuhan pertanian mereka.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor maupun SNVT belum memberikan keterangan resmi terkait keterlambatan proyek.
Editor: VID