INDONESIAGLOBAL, BANDA ACEH — Dukungan terhadap Bupati Aceh Barat, Tarmizi, terus mengalir setelah dilaporkan ke Mabes Polri oleh perusahaan tambang batu bara, PT Mifa Bersaudara.
Kali ini, sikap tegas disampaikan Ikatan Pelajar Mahasiswa Aceh Jaya (IPELMAJA), mereka menilai langkah hukum perusahaan itu sebagai bentuk arogansi korporasi terhadap kepemimpinan daerah.
Wakil Sekretaris IPELMAJA, Maulana Iqbal, mengecam keras pelaporan itu, dan menyebutnya sebagai tindakan semena-mena dinilai mencederai martabat pemimpin daerah.
“Kami melihat pelaporan ini sebagai bentuk kesewenang-wenangan perusahaan merasa lebih tinggi dari pemerintah. Ini tidak bisa dibiarkan,” tegas Maulana, dalam pernyataannya Sabtu, 28 Juni 2025.
Maulana, yang juga Ketua HMI Komisariat Ushuluddin UIN Ar-Raniry dan mantan Ketua Mahasiswa Kecamatan Panga, menyatakan kesiapan mahasiswa dan pemuda Aceh Jaya untuk menggelar aksi turun ke jalan jika diperlukan.
Kata dia, ini bukan sekadar soal satu bupati, tapi soal kedaulatan daerah terkesan diinjak-injak oleh kekuatan modal. “Kami siap turun ke lapangan,” ujarnya lantang.
Dia juga menyorot pentingnya sinergi antara perusahaan dan pemerintah daerah. Menurut Maulana, keberadaan korporasi di Aceh seharusnya memperkuat pembangunan lokal, bukan justru menginjak kepentingan publik.
Kata dia, perusahaan harus tahu diri. “Ini tanah rakyat, bukan tanah korporasi. Jangan merasa superior atas kebijakan lokal,” tambahnya.
Maulana mengajak seluruh elemen mahasiswa, pemuda, dan masyarakat sipil untuk bersatu menghadapi dominasi ekonomi dianggap merugikan kedaulatan daerah.
“Kami menunggu komando. Jika perlu, kami akan turun langsung memberikan dukungan moral dan politik kepada Bupati Aceh Barat,” tutupnya.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak PT Mifa Bersaudara belum memberikan keterangan resmi terkait pelaporan mereka ajukan terhadap Bupati Tarmizi.
“Belum bisa beri komentar nih,” jawab pihak media relations PT Mifa Bersaudara singkat.
Editor: R Wahyudi
