INDONESIAGLOBAL, LANGSA — Hingga 29 November 2025, warga Kota Langsa, Aceh, masih belum merasakan kehadiran pemerintah dalam penanganan pascabencana banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.
Banjir bandang yang menerjang Kota Langsa pada Selasa, 25 November 2024, membuat puluhan rumah rusak serta merusak berbagai fasilitas vital, mulai dari rumah sakit, sekolah, hingga pelayanan publik.
Namun, empat hari pascakejadian, warga mengaku belum menerima bantuan apapun. Salah seorang warga terdampak, Hidayat, menuturkan kondisi di lapangan justru semakin memprihatinkan.
“Saya belum menerima bantuan apapun dari pemerintah. Rumah saya rusak karena diterjang banjir,” ujar Hidayat kepada IndonesiaGlobal, Sabtu (29/11/2025).
Hidayat juga mempertanyakan keberadaan dapur umum, yang hingga kini belum tampak sama sekali. Padahal fasilitas itu sangat dibutuhkan untuk menopang kebutuhan warga terdampak.
Menurutnya, kesulitan warga semakin bertambah karena pasokan kebutuhan pokok terbatas. Kalaupun ada, harganya melonjak hingga dua kali lipat dari harga normal.
Tak hanya itu, akses penting seperti listrik, serta layanan bank atau ATM, masih lumpuh hingga saat ini. Kondisi tersebut membuat aktivitas masyarakat di wilayah terdampak nyaris terhenti.
“Kami masyarakat Kota Langsa kecewa. Di saat rakyat sedang seperti ini, pemerintah justru tidak terlihat,” keluhnya.
IndonesiaGlobal telah berupaya meminta konfirmasi dari Wali Kota Langsa Jeffry Sentana S. Putra, Sekda, maupun pihak BPBD Langsa, namun belum mendapatkan jawaban.
Media ini juga menyambangi Pendopo Wali Kota Langsa, namun orang nomor satu di Langsa itu tidak berada di tempat. Informasi yang diterima, wali kota sedang berada di luar kota.
Catatan redaksi: IndonesiaGlobal telah beberapa kali mendatangi Pendopo Wali Kota dan rumah Sekda, namun belum memperoleh keterangan resmi hingga berita ini diturunkan.
Editor: VID
