INDONESIAGLOBAL, LANGSA – Wali Kota Langsa, Jeffry Sentana S. Putra, resmi membuka kegiatan Implementasi Program Langsa Juara melalui Skill Development Center (SDC) yang digagas Pemerintah Kota Langsa untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal.
Kegiatan yang digelar di Aula Setdakot Langsa, Selasa 7 Oktober 2025, merupakan bagian dari 22 program unggulan Langsa Juara di bawah kepemimpinan Jeffry Sentana dan Wakil Wali Kota Haikal Alfisyahrin. Program ini bertujuan menekan angka pengangguran dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
Acara tersebut dihadiri oleh unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah, para asisten, pimpinan OPD, camat, kepala sekolah, geuchik, serta CEO The Master.
Dalam sambutannya, Wali Kota Jeffry menjelaskan, Skill Development Center (SDC) merupakan program strategis Pemko Langsa untuk menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap bersaing di dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri.
“Program ini kami rancang agar masyarakat mendapat pembekalan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha. Dengan begitu, angka pengangguran bisa ditekan dan masyarakat punya peluang membuka lapangan kerja sendiri,” kata Jeffry.
Ia menegaskan bahwa seluruh pelatihan yang dilaksanakan melalui program ini gratis dan terbuka bagi seluruh masyarakat Kota Langsa.
“Saya tekankan, pelatihan ini diselenggarakan tanpa biaya. Ke depan, kami menargetkan dapat melatih hingga 3.000 peserta setiap tahun, sehingga semakin banyak masyarakat Langsa yang memiliki skill dan daya saing tinggi,” ujarnya.
Jeffry juga meminta Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Langsa untuk memperkuat kapasitas pelatihan dengan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) sendiri agar kegiatan SDC bisa berkelanjutan dan berdampak luas.
“Langsa saat ini masih masuk dalam 10 besar daerah dengan angka pengangguran tertinggi di Aceh. Kita ingin keluar dari daftar itu dengan membekali masyarakat melalui program ini,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Langsa, Ernie Yanti, S.STP., MSP, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini bersumber dari Dana Otonomi Khusus (DOKA) Perubahan Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp1 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk pelatihan bagi 290 peserta yang telah melalui proses seleksi dan rekrutmen sesuai potensi daerah serta kebutuhan pasar kerja.
“Peserta dipilih berdasarkan hasil identifikasi potensi sumber daya alam, peluang kerja, dan target capaian kegiatan,” jelas Ernie.
Adapun 290 peserta tersebut akan mengikuti tujuh jenis pelatihan, yaitu:
Pelatihan Bahasa Jepang selama 60 hari untuk 40 peserta di SMKN 1 Langsa, dengan target magang atau bekerja di Jepang.
Pelatihan Bahasa Inggris selama 15 hari untuk 40 peserta di LP3I, dengan target magang atau bekerja di luar negeri.
Pelatihan Alat Berat selama 10 hari untuk 50 peserta di Dinas PUPR, dengan target sertifikat kelayakan dan SIO (Surat Izin Operator Nasional).
Pelatihan Pengolahan Perikanan dan Masakan Nusantara selama 6 hari untuk 50 peserta, dengan target wirausaha atau UMKM.
Pelatihan Barista selama 10 hari untuk 50 peserta di SMKN 3 Langsa, dengan target bekerja di bidang industri kopi dan kuliner.
Pelatihan Service Ringan Sepeda Motor selama 4 hari untuk 40 peserta di SMKN 2 Langsa, dengan target bekerja di bengkel otomotif.
Pelatihan untuk Disabilitas selama 4 hari untuk 20 peserta di Balai dan SMKN 3, dengan target bekerja atau berwirausaha.
Ernie berharap, melalui program pelatihan ini, kualitas sumber daya manusia di Kota Langsa dapat meningkat dan memberikan dampak langsung terhadap pengurangan angka pengangguran.
“Kami optimistis, Skill Development Center ini akan menjadi wadah pembentukan tenaga kerja yang terampil, produktif, dan siap bersaing,” ujarnya.
Program Langsa Juara menjadi komitmen Pemko Langsa untuk menjadikan kota tersebut sebagai daerah yang unggul, mandiri, dan berdaya saing tinggi di Provinsi Aceh.












