JENDELA GLOBAL

Eufrat Surut, “Emas” Berkilau di Dasarnya: Fenomena Alam, Hadis Nabi, dan Misteri Belum Terjawab

IndonesiaGlobal.Net
×

Eufrat Surut, “Emas” Berkilau di Dasarnya: Fenomena Alam, Hadis Nabi, dan Misteri Belum Terjawab

Sebarkan artikel ini
Eufrat Surut, “Emas” Berkilau di Dasarnya Fenomena Alam, Hadis Nabi, dan Misteri Belum Terjawab
Foto: Warga Raqqah Suriah Berbondong-bondong memburu emas di Sungai Eufrat /RCTIplus

INDONESIAGLOBAL, SURIAH – Satu fenomena langka hebohkan Raqqa, Suriah. Sungai Eufrat, urat nadi kehidupan di Timur Tengah mengalami penyusutan drastis.

Airnya surut jauh, memperlihatkan dasar sungai selama ribuan tahun tersembunyi. Di antara lumpur retak-retak, muncul gundukan berkilau, memancing warga setempat menyebut sebagai emas.

Dilansir Shafaq News dan Tirto , ratusan warga tumpah ruah ke tepian sungai, membawa sekop, ember, hingga peralatan tambang bekas. Harapan akan harta karun membuat suasana di Raqqa berubah layaknya “demam emas” dalam film-film petualangan. Bahkan, perdagangan alat gali dan ayakan mendadak marak di pasar lokal.

Namun, euforia itu mendapat peringatan dari para ahli geologi. Kilauan memikat mata itu kemungkinan besar bukan emas murni, melainkan pirit mineral sering disebut “emas palsu” karena warnanya dinilai menipu. Hingga kini, belum ada bukti laboratorium mengonfirmasi ada emas sesungguhnya.

Krisis Air Mengkhawatirkan

Fenomena ini tak lepas dari krisis air sudah lama menghantui wilayah itu. Menurut laporan Pulitzer Center dan Liputan6, debit air Sungai Eufrat menurun hingga 60 persen di beberapa titik. Penyebabnya berlapis, bisa saja akibat kekeringan panjang, akibat perubahan iklim, buruknya pengelolaan air, dan keberadaan bendungan raksasa di hulu sungai di Turki.

Tentunya, dampak itu, mengancam jutaan warga Suriah dan Irak bergantung pada Eufrat untuk irigasi, perikanan, hingga kebutuhan minum.

Dihubungkan Hadis Nabi

Kehebohan warga pun semakin memuncak, kala fenomena tersebut dikaitkan hadis sahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim.

“Hampir tiba saatnya Sungai Eufrat menyingkapkan sebuah gunung dari emas. Maka, siapa pun hadir pada waktu itu janganlah mengambil sedikit pun darinya.”

Dalam riwayat lain disebutkan, perebutan harta akan memicu peperangan besar hingga 99 dari 100 orang terlibat, akan tewas.

Namun, para ulama mengingatkan bahwa tanda-tanda akhir zaman tidak boleh disimpulkan secara gegabah. Penafsiran hadis harus mempertimbangkan bukti ilmiah, sejarah, dan bimbingan para ahli agama agar tidak memicu kepanikan massal.

Antara Mitos, Fakta, dan Harapan

Diketahui, surutnya Eufrat di Raqqa, bukan sekadar kisah tentang kilauan di dasar sungai. Itu ialah potret nyata dari krisis lingkungan, perubahan sosial, dan pertemuan antara sains dengan keyakinan religius.
Apakah benar ada emas murni di sana, atau hanya pirit menipu mata? Jawabannya masih menunggu bukti ilmiah.

Pastinya, Eufrat kini menjadi panggung pertemuan antara misteri alam, keresahan masyarakat, dan tanda-tanda zaman terus memancing rasa ingin tahu.

Editor: Dep