INDONESIAGLOBAL, GAZA – Serangan udara Israel kembali menelan korban jiwa dari dunia medis. Direktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, dr. Marwan Al-Sultan, tewas bersama sejumlah anggota keluarganya dalam serangan terbaru mengguncang wilayah itu.
Al-Sultan, salah satu ahli jantung paling senior di Gaza, disebut sebagai sosok vital dalam sistem kesehatan yang telah hancur akibat perang. Organisasi Healthcare Workers Watch (HWW) menyebut kematian al-Sultan sebagai “kerugian besar” bagi komunitas medis, baik di Gaza maupun dunia.
“Pembunuhan dr. Marwan Al-Sultan, adalah bagian dari pola penargetan sistematis terhadap tenaga kesehatan. Ini bukan sekadar kehilangan nyawa, tetapi juga pengalaman dan pengetahuan medis puluhan tahun,” kata Direktur HWW, Muath Alser, dikutip The Guardian, Kamis 3 Juli 2025.
Direktur RS Al-Shifa, Mohammed Abu Selmia, juga menyampaikan duka mendalam. “Ia tidak tergantikan. Hanya tersisa dua ahli jantung di Gaza. Ribuan pasien kini kehilangan harapan,” ujarnya.
Sebelum wafat, Al-Sultan sempat menggambarkan kondisi darurat di RS Indonesia akibat lonjakan korban luka sejak intensifikasi serangan Israel pada Mei 2025.
Data HWW mencatat, sejak perang dimulai Oktober 2023, lebih dari 1.400 tenaga medis tewas. Di antaranya termasuk tiga dokter, kepala perawat RS Indonesia dan RS Anak Al-Nasser, serta puluhan perawat muda dan bidan.
