PT MPG

Semangat Harmoni di Nagan Raya: Karyawan Tionghoa dan Indonesia Rayakan Festival Perahu Naga Bersama

IndonesiaGlobal.Net
×

Semangat Harmoni di Nagan Raya: Karyawan Tionghoa dan Indonesia Rayakan Festival Perahu Naga Bersama

Sebarkan artikel ini
Semangat Harmoni di Nagan Raya Karyawan Tionghoa dan Indonesia Rayakan Festival Perahu Naga Bersama
Karyawan Tionghoa dan Indonesia dari perusahaan MPG di Nagan Raya merayakan Festival Perahu Naga bersama. (Dok Ist)

INDONESIAGLOBAL, NAGAN RAYA – Di tengah semangat kebersamaan, karyawan Tionghoa dan Indonesia dari perusahaan MPG di Nagan Raya merayakan Festival Perahu Naga bersama. Meski tradisi dan perayaan berbeda di setiap daerah, nilai spiritual dan budaya terkandung dalam festival ini tetap sama: penghormatan terhadap leluhur, semangat persatuan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Festival Perahu Naga bukan sekadar upacara budaya. Ia adalah simbol welas asih, seperti kata pepatah Tiongkok, “Saya menghela napas dalam-dalam dan menutupi air mata saya, meratapi kesulitan hidup orang-orang.” Semangat itulah yang juga menjadi dasar MPG dalam menunaikan tanggung jawab sosialnya melalui program “Satu Sabuk, Satu Jalan”.

Berlokasi di Nagan Raya—sebuah kota baru dengan patung tangan memegang padi di pusat kota sebagai lambang andalan sektor pertanian—MPG telah menjadi pilar penting dalam mendukung pembangunan ekonomi lokal. Dengan 133 karyawan lokal atau 34,64 persen dari total tenaga kerja, MPG tidak hanya membuka lapangan pekerjaan, tetapi juga membawa harapan bagi banyak keluarga di wilayah tersebut.

Berbagai tokoh lokal, termasuk walikota dan kepala desa, menaruh harapan besar kepada MPG untuk terus membuka lebih banyak kesempatan kerja bagi warga. Komitmen sosial perusahaan ini juga terlihat dari bantuan rutin yang diberikan kepada masyarakat, seperti menjelang Idul Fitri lalu, ketika MPG menyalurkan beras, minyak goreng, daging sapi, dan kebutuhan pokok lainnya kepada keluarga yang membutuhkan.

Selain itu, MPG aktif mendukung program ketahanan pangan nasional, membangun kerja sama dengan sekolah-sekolah lokal, merenovasi gedung SD Desa Suak Putong, serta memberikan perhatian khusus bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Festival Perahu Naga kali ini menjadi momen istimewa untuk memperkuat ikatan budaya antara masyarakat Tionghoa dan Indonesia. Melalui lomba perahu naga yang sarat makna, semangat persatuan dan kemajuan terus hidup. Budaya yang diwariskan selama ribuan tahun ini kini menjadi jembatan untuk masa depan yang lebih cerah.

Semoga semangat kebersamaan ini terus tumbuh, tidak hanya di Festival Perahu Naga, tetapi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Tionghoa dan Indonesia—untuk hari ini, esok, dan selamanya.

Editor: DEP