Jendela AlaNanggroe Aceh

Diduga Tempat Maksiat, Ratusan Warga Bongkar Paksa Cafe di Aceh Tenggara

×

Diduga Tempat Maksiat, Ratusan Warga Bongkar Paksa Cafe di Aceh Tenggara

Sebarkan artikel ini
Diduga Tempat Maksiat, Ratusan Warga Bongkar Paksa Cafe di Aceh Tenggara
Kondisi cafe yang di rusak yang diduga tempat maksiat di dua Desa yaitu Desa Ndauh Nitenggo dan Desa Gabungan Persaoran, Kecamatan Lawe Sigala Gala, Aceh Tenggara. (Foto: Riko Hermanda/Indonesiaglobal.net)

INDONESIAGLOBAL, ACEH TENGGARA – Ratusan warga nekat mengobrak abrik cafe di area perkebunan sawit yang terletak di dua Desa yaitu Desa Ndauh Nitenggo dan Desa Gabungan Persaoran, Kecamatan Lawe Sigala-Gala, Aceh Tenggara yang diduga dijadikan tempat maksiat.

Dalam video yang beredar di media sosial Facebook yang direkam oleh salah satu warga, tampak terlihat warga membawa peralatan linggis dan kayu dengan merusak warung yang terbuat dari papan dan triplek tersebut.

Informasi yang diterima, salah satu warga yang enggan disebut namanya, mengatakan, merasa kesal di karenakan banyak orang yang sering nongkrong di tempat tersebut dari siang maupun malam.

LIHAT JUGA:   Bupati Salim Fakhry Lantik Puluhan Pengulu Kute di Agara

“Itu warung cafe gak bagus, makanya warga sepakat mau bongkar cafe tersebut,” ujarnya.

Camat Lawe Sigala-gala, Ary Syafrizal Arma membenarkan kejadian tersebut terjadi pada Minggu 16 Maret 2025 sekira pukul 16.30 WIB yang dilakukan pembongkaran cafe oleh warga yang diduga warung tersebut menjadi sarang prostitusi.

“Benar pengerusakan warung tersebut di lakukan oleh emak emak, keadaan sudah mulai kondusif, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka atas peristiwa ini, kata Safrizal dikonfirmasi IndonesiaGlobal, Senin 17 Maret 2025.

LIHAT JUGA:   Bupati Safwandi Pesimis Terowongan Geurute Terwujud: Pelebaran Jalan Lebih Utama

Kasat Reskrim Polres Aceh Tenggara, Iptu Bagus Pribadi mengatakan, sebanyak enam cafe telah di obrak abrik oleh masyarakat di dua desa yakni Desa Ndauh Nitenggo dan Desa Gabungan Persaoran.

Dikatakan Bagus, sebelumnya masyarakat sudah mengingatkan kepada pengelola cafe agar secepatnya menutup kafe tersebut dengan memberikan batas waktu kepada pihak pengelola selama dua hari, namun pemilik cafe tidak menghiraukan hal tersebut.

“Akhirnya masyarakat yang terdiri emak-emak langsung mengambil tindakan tegas dengan membongkar paksa cafe yang diduga dijadikan sebagai lokasi maksiat tersebut,” ucapnya. (MAG)

Editor: WAH