INDONESIAGLOBAL, LANGSA – Tindakan penyegelan ruangan dilakukan 11 orang oknum Anggota DPRK Langsa, menunjukan sikap tidak bijaksana dan mengarah kepada tindakan dinilai sangat merendahkan lembaga.
Hal itu diungkap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Langsa, Melvita Sari, Jumat 7 Februari 2025.
Dia menyebutkan, bahwa pihak yang melakukan penyegelan ruang kerjanya tidak bijaksana, tudingnya.
“Tindakan yang dilakukan 11 orang anggota DPRK Langsa menunjukan sikap tidak bijaksana dan mengarah kepada tindakan merendahkan Lembaga DPR,” tegas Ketua DPRK Melvita.
Kata dia, untuk alasan yang pasti terkait penyegelan tersebut, bisa ditanyakan langsung ke pihak menyegel.
“Sebab, saya hanya menanggapi pasca penyegelan,” seraya menjelaskan kejadian ini, menurut dia sangat disayangkan. Apalagi tindakan seperti itu, terkesan sengaja dipertontonkan kepada publik, seolah-olah sesuatu hal wajar dilakukan anggota dewan terhotmat, jawab Melvita.
Selain itu, dia menjelaskan soal gagalnya pembahasan APBK, itu tidak terkait dengan pembahasan tatib. Karena para wakil pimpinan DPRK, memberikan Info dinilai menyesatkan tentang Peraturan Wali Kota (Perwal).
Bukan itu saja, tatib itu diselesaikan dalam kurun waktu enam bulan pasca Tim Pansus dibentuk dan di paripurnakan. Sementara Tim Pansus hanya membahasnya sangat singkat, dalam waktu 3 hari, beber Melvita.
“Tatib ini menyangkut rumah tangga DPR, seharusnya benar-benar harus dibahas secara detail dan menyeluruh, tidak hanya fokus pada ayat-ayat tertentu dalam pasal-pasal di tatib,” menurut dia.
“Sebagai Ketua DPRK Langsa, saya akan terus melakukan lobby dan negosiasi antar semua pihak,” tegas Melvin, agar proses ini dapat selesai dengan cepat, namun tidak tergesa-gesa karena hal ini menjadi syarat penting mengambil titik tengah di Lembaga DPR, demikian, kata Politisi PAN tersebut.
Sebelumnya diberitakan, terkait ruang kerjanya yang disegel oleh beberapa Anggota DPRK setempat, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Langsa, Melvita Sari, menolak berikan keterangan saat dikonfirmasi IndonesiaGlobal, Kamis 6 Februari 2025.
“Nanti ya tunggu dulu,” tutur dia, seraya buru-buru keluar lewat pintu belakang Kantor KIP Langsa, usai hadiri rapat pleno Wali Kota dan Wakil Wali kota Langsa terpilih.

Sebelumnya, diketahui, ruang kerja Melvita Sari dipalang kayu yang ditempel sepanduk kritikan keputusan Perwal, dan menuntut penggantian Ketua DPRK.
Di lokasi, amatan IndonesiaGlobal, spanduk ditempel di pintu masuk ruangan Ketua DPRK itu, tertulis keputusan DPRK hasil rapat bukan keinginan pribadi. “Banyak kepentingan rakyat terkorbankan akibat Perwal. Ganti ketua DPRK, Lembaga ini bukan milik pribadi, DPRK ini milik rakyat utamakan kepentingan rakyat,” bunyi tulisan tersebut.
Selain pintu depan, pintu belakang turut disegel dan ditempel spanduk tertulis akibat ulah Ketua DPRK, APBK Langsa Gagal terbahas.
Hingga berita ini tayang, belum diketahui secara pasti siapa oknum melakukan penyegelan.
Namun, menurut keterangan Security kantor setempat, katanya ruang Ketua DPRK Langsa disegel oleh anggota DPRK.