Jendela AlaNanggroe Aceh

BPBD Agara Mencatat 50 Kejadian Bencana Sepanjang 2024

×

BPBD Agara Mencatat 50 Kejadian Bencana Sepanjang 2024

Sebarkan artikel ini
Editor: RAH
BPBD Agara Mencatat 50 Kejadian Bencana Sepanjang 2024
Foto : Kalaksa BPBD Aceh Tenggara, Mohd. Asbi. (Riko Hermanda/Indonesiaglobal)

INDONESIAGLOBAL, ACEH TENGGARA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara mencatat sebanyak 50 kejadian bencana alam dan non alam yang terjadi sepanjang Tahun 2024 di daerah tersebut.

Rentetan bencana itu meliputi, kejadian becanda banjir, longsor, banjir bandang, angin puting beliung, kebakaran pemukiman penduduk, kebakaran hutan dan lahan serta kejadian orang hanyut.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Tenggara, Mohd. Asbi mengungkapkan, angka kejadian bencana Tahun 2024 mengalami sedikit kenaikan jika dibandingkan dengan kejadian bencana di tahun sebelumnya.

“Di tahun 2024 lalu ada 50 kejadian bencana, sedangkan di Tahun 2023 terjadi 40 kejadian bencana,” kata Asbi, kepada IndonesiaGlobal, Kamis 9 Januari 2025.

Dikatakan Asbi, data rentetan kejadian bencana ini menjelaskan bahwa BPBD terus melakukan pencatatan setiap bencana yang terjadi di wilayah Aceh Tenggara secara rinci.

Ia juga memaparkan, peristiwa kebakaran pemukiman penduduk merupakan kejadian bencana yang paling mendominasi sepanjang 2024 dengan 16 peristiwa.

LIHAT JUGA:   Dugaan Pencurian Besi, PU-PR Simeulu Akui Keluarkan Surat Mundur

Kemudian, disusul bencana banjir yang terjadi sebanyak 15 kali, kebakaran hutan dan lahan tujuh kejadian, empat kejadian longsor, orang hanyut lima kejadian, peristiwa angin puting beliung terjadi sebanyak dua kali dan satu kali banjir bandang melanda Aceh Tenggara sepanjang Tahun 2024.

Disamping itu, Kalaksa BPBD Aceh Tenggara juga menyampaikan, nilai kerugian materil akibat bencana – bencana yang terjadi di tahun 2023 diperkirakan mencapai Rp17,9 miliar dan di tahun 2024, kerugian akibat bencana malah semakin bertambah jumlahnya, yaitu diperkirakan mencapai Rp53,1 miliar.

Asbi mengatakan, kerugian materil tersebut dihitung dari jumlah kerusakan infrastruktur, harta benda warga, dan lahan pertanian yang terdampak bencana- bencana yang dicatat oleh BPBD.

Sambung Asbi, berkaca kebelakang, dari banyaknya rentetan kejadian bencana yang terjadi dari tahun ketahun. Di Tahun 2025 ini BPBD Aceh Tenggara akan terus berupaya untuk meminimalisir potensi terjadinya kejadian bencana alam, kerusakan maupun korban akibat bencana alam maupun non alam dengan lebih fokus mitigasi, penanganan dan penanggulangan yang lebih baik lagi kedepan.

LIHAT JUGA:   Sekda Aceh Tenggara Ajak Masyarakat Manfaatkan Program PKG

“Kita juga mendorong seluruh elemen masyarakat untuk merespons kejadian bencana secara komprehensif karena pada hakikatnya, bencana adalah urusan bersama,” ujar Asbi.

Asbi juga mengutarakan, imbauan kepada masyarakat Aceh Tenggara, agar harus siap dalam menghadapi bencana. Baik bencana alam maupun non alam.

Sebab, kata Asbi, sinergitas sangat diperlukan dalam mitigasi, penanganan dan penanggulangan bencana di Aceh Tenggara.

“Mari bersama-sama kita melakukan upaya pengurangan risiko bencana, karena urusan bencana adalah urusan kita bersama, baik pemerintah maupun masyarakat dari berbagai elemen termasuk di dalamnya adalah media,” pungkasnya. (MAG)