Jendela AlaNanggroe Aceh

Gas LPG 3 Kg Langka di Agara, Sekali Dapat Harga Bisa Dua Kali Lipat

×

Gas LPG 3 Kg Langka di Agara, Sekali Dapat Harga Bisa Dua Kali Lipat

Sebarkan artikel ini
Gas LPG 3 Kg Langka di Agara, Sekali Dapat Harga Bisa Dua Kali Lipat

INDONESIAGLOBAL, ACEH TENGGARA – Warga Aceh Tenggara (Agara) mulai resah akibat sulitnya mendapatkan gas LPG 3 kilogram (gas melon 3 kg). Kondisi kelangkaan gas melon 3 kg ini sudah mulai dirasakan warga sejak beberapa waktu belakang ini.

Seorang ibu rumah tangga warga Kecamatan Lawe Bulan, Aceh Tenggara, Intan Permatasari mengatakan, kondisi kelangkaan gas melon 3kg sudah mulai sangat dirasakan sejak satu minggu belakang ini.

Meski telah berkeliling seharian hanya untuk sekedar membeli satu gas melon 3 kg untuk keperluan memasak dirumahnya. Intan mengaku kesulitan dan tidak kunjung didapatkan.

“Susahnya mendapatkan gas sekarang ini, sudah puas saya keliling mencari ke pangkalan-pangkalan tidak dapat juga,” kata Intan kepada IndonesiaGlobal, Minggu 1 Desember 2024.

Karena tidak mendapat gas melon 3 kg, Intan mengatakan, terpaksa memasak menggunakan kayu bakar, karena gas melon 3 kg miliknya sudah kosong total.

Terpisah, salah seorang pedagang gorengan di Agara, Haikal, berharap kondisi kelangkaan gas melon 3 kg ini secepatnya dapat diatasi oleh Pemerintah melalui dinas terkait. Karena kondisi seperti ini sangat mengganggu perekonomian warga, khususnya bagi mereka pedagang kecil.

LIHAT JUGA:   Perkara Dugaan Money Politic Pilkada Langsa Disebut Sulit Dibuktikan, Kuasa Hukum 03: Itu Argumen Premature

Selain langka dari peredaran, harga per satu gas melon 3 kg kekinian disebut sebut mulai dijual dengan harga hampir dua kali lipat dari harga sebelumnya oleh oknum tidak bertanggung jawab hingga mencapai Rp 30 ribu.

Disamping itu, Kepala Dinas Perdagangan, Industri dan Ketenagakerjaan (Disdagrinaker) Aceh Tenggara, Rahmat Fadli mengatakan, permasalahan kelangkaan gas melon 3 kg di Aceh Tenggara sudah sampai ke pihaknya. Dan juga telah disampaikan kepada pihak SBM Pertamina Wilayah 4.

Dijelaskan Padli, kondisi langka ini dipicu beberapa persolaan. Mulai dari permasalahan akses jalan dari Medan menuju Kutacane, kondisi SPBE Lawe Sekerah, Agara, yang kekurangan pasokan dan kurang menebus jatah. Dimana seharusnya menebus tiga sampai empat kali, namun hanya ditebus satu sampai dua kali.

Selain itu disampaikan Padli, informasi yang diterima pihaknya, bahwa SBM menyarankan kepada agen-agen gas melon 3 kg agar mengambil pasokan ke Merek Tanah Karo, namun para agen mengaku terkendala dana operasional, sehingga, beberapa agen yang ada di Aceh Tenggara menemui pihak Dinas terkait mengusulkan untuk menaikkan harga enceran tertinggi.

LIHAT JUGA:   Kemenag Abdya Tes Kesehatan Calon Jamaah Haji 2025

“Lima agen gas datang untuk permintaan menaikan harga HET. Namun, belum ada dasar untuk melakukan itu. Ada tim teknis yang menghitung untuk menaikan harga HET, kita sudah melapor ke Pj. Bupati terkait hal itu,” kata Padli.

Padli mengungkapkan, kondisi lapangan pasokan gas melon 3 kg memang kurang. Pihak dinas terkait juga sudah dua kali berupaya menemui pihak SPBE daerah setempat untuk mempertanyakan namun belum berhasil bertemu.

“Dua kali direktur (SPBE) tidak bisa ditemui,” sebut Padli.

Padli menyampaikan, hari Senin besok atau Selasa lusa pihak dinas akan turun kelapangan, untuk mencari sumber permasalahan kelangkaan gas melon 3 kg dan untuk memastikan harga dijual gas melon 3 kg di pangkalan. Apakah tetap berada dalam harga HET Rp 19 ribu per tabung gas melon 3 kg, atau memang harga naik dari harga HET.

“Kalau ada nanti ditemukan menaikan harga akan kita tegur,” tegas Padli. (MAG)