INDOESIAGLOBAL, MALUKU – Personel Kepolisian Resor (Polres) Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku berjalan kaki selama tiga jam untuk mengawal distribusi logistik pemilihan kepala daerah (Pilkada) ke tempat pemungutan suara (TPS) kelurahan/desa.
“Karena sarana prasarana jalan yang belum memadai, pendistribusian logistik Pilkada di sejumlah daerah di Kabupaten MBD harus memerlukan perjuangan ekstra,” kata Kapolres MBD AKBP Pulung Wietono, di Ambon, Selasa 26 November 2024, dikutip dari Antara.
Ia mengatakan seperti halnya yang dialami personel Polri yang mengawal pendistribusian logistik Pilkada ke desa Pota Besar, Kecamatan Pulau Wetang, Kabupaten MBD.
Untuk sampai ke desa Pota Besar, personel pengamanan TPS, dan panwascam serta anggota PPK harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 3 jam perjalanan.
“Untuk distribusi logistik pemilu ke desa Pota Besar ditempuh dengan berjalan kaki selama kurang lebih tiga jam,” ujarnya.
Logistik Pilkada yang didistribusikan ke desa Pota Besar yaitu 2 kotak suara, 4 bilik suara, dan perlengkapan lainnya.
“Logistik Pilkada didistribusikan oleh panitia pemilihan kecamatan (PPK) ke panitia pemungutan suara (PPS) sudah sampai di desa Pota Besar dengan aman,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa pengorbanan yang dilakukan anggotanya sejalan dengan komitmen institusi kepolisian untuk melayani dan melindungi masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa suara dari masyarakat di pelosok negeri ini tetap terhitung. Itu adalah bentuk tanggung jawab kami dalam menjaga demokrasi di Indonesia,” tambahnya.