Jendela Pilkada 2024Nanggroe Aceh

Toke Seu’um Tegas Kritisi Dampak Money Politik

Avatar photo
×

Toke Seu’um Tegas Kritisi Dampak Money Politik

Sebarkan artikel ini
Toke Seu'um Tegas Kritisi Dampak Money Politik
Foto:  Tokoh masyarakat Langsa yang juga Mantan wali kota Langsa periode 2012—2017 dan 2017—2022, Usman Abdullah. (IndonesiaGlobal)

INDONESIAGLOBAL, LANGSA – Mantan Wali Kota Langsa Usman Abdullah sapaan akrab Toke Seu’um, mengingatkan warga agar cerdas menentukan pemimpin dalam pemilihan kepala daerah 2024 di kota setempat.

Menurut Usman sapaan akrab Toke Seu’um, pemilih yang rasional pasti melihat kemapuan dan figur. Sebaliknya, pemilih yang tidak cerdas akan melihat kepentingan. Hal tersebut disampaikan Usman menyikapi isu money politik yang belakangan hangat di kota Langsa.

“Pelaku money poltik itu harus ditangkap dan diproses hukum. Sebab money politik bukan proses demokrasi yang baik, proses demokrasi yang baik itu harus jujur dan adil,” tegas Toke Seu’um, saat mengahadiri diskusi publik yang diikuti mahasiswa dan masyarakat, berlangsung di Langsa City, Selasa 29 Oktober 2024 malam.

LIHAT JUGA:   Salim Fakhry -Heri Al Hilal Raih Suara Terbanyak di Pilkada Agara

Pemimpin yang terpilih dengan Jurdil, sambung dia, pasti punya kualitas yang baik, namun jika pemimpin lahir karna money politik bagaimana dia mau mengabdi untuk daerahnya karena diawal sudah berbuat curang.

“Kita menentang money politik. Sebab beberapa bulan belakangan banyak oknum-oknum yang bergentayangan ke kampung-kampung meminta KTP, tujuannya apa,” tandas dia.

Mantan wali kota Langsa periode 2012—2017 dan 2017—2022 itu meyakini bahwa pemimpin yang lahir dengan cara menyuap atau membeli suara, jangan harap akan menjadi pemimpin yang baik dan ikhlas, sebab diawal saja sudah mengeluarkan modal yang banyak.

LIHAT JUGA:   Partisipasi Pilkada Langsa Diatas 50 Persen, 47.697 Pemilih Golput

“Program dan kebijakannya pasti cendrung untuk mengembalikan modal dan mencari keuntungan hingga tidak bisa berpikir maksimal untuk membangun daerahnya, kita harap masyarakat tegas untuk memilih, sebab pemimpin yang nantinya akan kita pilih untuk 5 tahun kedepan, jangan pilih orang yang membeli suara karena pasti akan berakibat buruk kedepannya,” tandas dia.

“Namun saya yakin bahwa masyarakat Langsa adalah pemilih yang cerdas dan rasional,” tambahnya lagi.