INDONESIAGLOBAL, JAKARTA – Pengurus PWI Pusat hasil KLB mulai Senin, 28 Oktober 20224, mulai fungsikan kantor baru sementara di kawasan Segi Tugas Emas, Kuningan Jakarta dalam suasana peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Sejak 1 September 2024, Ketua Dewan Pers dan Pengurus PWI Pusat mengembok ruang permanen lantai 4 di Kebon Sirih 34-36 Jakarta Pusat, hingga terusirnya kelompok PWI klaiman HCB. Sejak itu seluruh lantai IV ini berstatus qo.
Sementara PWI hasil KLB melakukan kegiatan di Kantor PWI jaya dengan posisi secara berpindah- pindah. Kepindahan kantor Pengurus PWI Pusat ke lantai 4 gedung PWI Seksi Film, Musik dan Kebudayaan Pusat Perfileman Haji Usmar Ismail, Jalan Rasuna Said (Kuningan), Jakarta, bukan sekedar sementara, tetapi juga penuh nostalgia. Sekaligus meneguhkan kedekatan, keterbukaan pengurus PWI Pusat dengan masyarakat.
Dalam perjalanan pers kita, kantor Sie Film, Musik dan Kebudayaan dahulu merupakan ruang kantor yang paling ramai disinggahi di lingkungan gedung perfilman, untuk urusan pemberitaan semata, tapi digunakan sebagai wahana pergaulan dan pembahasan topik-topik hangat kelas nasional, kata ketua Dewan Penasehat PWI Pusat, Ilham Bintang, pada acara syukuran menemati kantor baru sementara PWI Pusat, Senin 28 Oktober 2024 di Jakarta.
Ruangan kantor ini bukan sekedar tempat beroragnisasi wartawan saja, tetapi juga sekaligus tempat mangkal insan film, silebritas dan politikus.
“Dengan demikian perpindahan sementara ini dapat dimaknai, PWI kembali kepada ‘Khittah’ PWI yang sebenarnya,” tambah Boss Cek and Recek Ilham.
Acara syukuran itu dihadiri seluruh unsur Pengurus PWI Pusat. Sekretaris Jenderal Wina Armada Sukardi mewakili unsur pengurus harian. Kemudian Bandjar Chaerudin datang mewakili unsur Dewan Kehormatan. Adapun Ilham Bintang datang mewakili unsur Dewan Penasehat. Marah Sakti Siregar mewakili unsur pendidikan.
Kegiatan diawali dengan pemotongan tumpeng oleh Sekjen Wina Armada Sukardi yang memberikannya kepada Bandjar Chaerudi sebagai anggota Dewan Kehormatan.
Pemberian ini merupakan simbol pengurus harian menghormati keberadaan dan segala keputusan Dewan Kehormatan. Diikuti pemotongan tumpeng oleh Ilham Bintang diberikan kepada Arya Gunawan yang baru purna tugas sebagai wartawan di Eropa.
Wina menegaskan, sejak Kongres Luar Biasa (KLB), Pengurus PWI telah memiliki banyak kegiatan, baik eksternal maupun internal. Kesibukan ini membuat PWI memerlukan tempat untuk bekerja, sekaligus yang memiliki ikatan sejarah dengan eksistensi PWI.
Wina menjelaskan, Pengurus PWI Pusat masih tetap mengakui Dewan Pers sebagai induk dari organisasi pers. “Apapun keputusan dan ketetapan Dewan Pers, kami tunduk dan patuh kepada Dewan Pers,” tegas Wina.
Itulah sebabnya tambah Wina, perancang sebagian besar peraturan Dewan Pers ini, ketika Dewan Pers memutuskan sengketa internal PWI, dan menimbulkan dualisme, lalu Dewan Pers meminta pengosongan ruang kantor lantai 4 Gedung Dewan Pers, kantor lama PWI Pusat, pengurus PWI di bawah ketua unum Zulmansyah Sekedang langsung meresponnya mencari tempat lain.
Wina juga menegaskan, Pengurus PWI Pusat tetap mengakui sekaligus berorientasi kepada Standar Konpetensi Wartawan (SKW) yang dibuat dan diawasi oleh Dewan Pers. “Kami tidak ke BNSP atau Badan Nasional Standar Profesi, lainnya” tambah Wina.
Alasannya, hanya SKW yang berada di bawah Dewan Pers saja yang dilindungi okeh UU Pers. “Sedangkan yang di luar UU Pers tidak memperoleh perlindungan kemerdekaan pers,” tutur Wina.
PWI saat ini tengah dilanda dualisme kepengurusan. Hal ini berawal dari kasus pemalsuan cash back dari bantuan Presiden. Sejak muncul kasus ini terjadilah dua istilah pengurusan PWI:PWI Etika diketuai Zulmansyah sekedang berkantor di Jalan Rasuna Said Kuningan Jakarta, Pada hari yang sama PWI Haram Cash Back di ketuai Hendry Ch Bangun sedang menjalani proses pemeriksaaan di Polda Metro Jaya, setelah dua kali mangkir.
Ketua umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang menegaskan, mulai minggu ini pengurus PWI sudah full beraktivitas di kantor lantai 4, Jalan Rasuna Said, Kuningan. Tempat ini merupakan area segitiga emas yang bergengsi di Jakarta. “ Karena itu tidak ada kegiatan PWI yang berhenti. Semuanya berjalan sesuai rencana,” akhirinya. (*)