INDONESIAGLOBAL, ACEH BESAR – Menyikapi berbagai tantangan tugas dan tanggungjawab, Kepolisian Resor (Polres) Aceh Besar adakan silaturahmi dan temu ramah bersama awak media, di Aula Satya Haprabu, Polres Aceh Besar, Jumat 4 Oktober 2024.
Kapolres Aceh Besar, AKBP Sujoko mengatakan, pertemuan digelar bersama insan pers ini, guna mempererat kemitraan antara pihak Kepolisian bersama awak media, serta mengangkat isu-isu krusial berkaitan situasi keaman di wilayah hukum Polresta Aceh Besar.
Kata dia, dalam menghadapi pelaksanaan Pemilu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 akan berlangsung tidak lama lagi, pihaknya siap amankan Pilkada dan telah memetakan sejumlah kemungkinan akan terjadi, guna mengantisipasi berbagai hal-hal tidak diinginkan.
“Menghadapi Pilkada ini, Polres Aceh Besar menurunkan sebanyak 400 Personel Polri dan Satu Pleton Brimob,” ungkap kapolres itu.
Selain membahas persiapan pilkada, AKBP Sujoko menjelaskan, sejauh mana langkah preventif dan preemtif dilakukan pihaknya, terkait tindak penyalahgunaan narkotika.
Kata dia, untuk kasus narkoba di wilayah Aceh Besar masih terbilang masif. “Pun demikian, pihak kami terus melakukan upaya-upaya pencegahan seperti penyuluhan keada masyarakt, generasi muda, para pelajar serta perangkat desa,” tutur Sujoko.
Di sisi lain, Kapolres Aceh Besar itu menjelaskan pihaknya juga berkontrubusi bersama pihak Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), melakukan langkah persuasif, mengajak masyarakat dan para stakeholder untuk mencegah bencana alam, serta melakukan langkah mitigasi bila terjadi musibah bencana di wilayah Aceh Besar.
“Langkah ini memang kita lakukan secara perlahan namun pasti, sebab dampak dari perambahan hutan seperti ilegal loging dan ilegal mining, dapat menimbulkan bencana seperti banjir, tanah longsor dan lain- lain,” ungkapnya.
Sujoko berharap, semoga personel Polres Aceh Besar dan jajaran dapat melaksanakan tugas dengan baik, sesuai fungsi polri sebagai pengayom masyarakat.
Kata dia masyarakat kini semakin kritis, dan masyarakat sekarang tidak ada yang takut bicara, jika melihat polisi salah.
Apalagi dengan hadirnya media sosial. Mau tidak mau, suka tidak suka, perkembangan teknologi sudah mengubah semua manusia dengan profesi apapun untuk bekerja semakin baik.
Hoaks, tukas Sujoko bisa menggangu persatuan dan kesatuan bangsa. Demi Indonesia yang damai, demi rakyat yang aman, hoaks harus dihentikan dan pelakunya harus diproses.
“Polisi sesuai harapan masyarakat, memang harus tegas dan adil demi melindungi rakyatnya,” pesan AKBP Sujoko. (MAG)