INDONESIAGLOBAL, ACEH SELATAN – Dua dari tiga bersaudara Heri Ismuhardi, 38 tahun dan Ulfa Rahmiati, 24 tahun, asal warga Desa Tengah, Kemukiman Panton Luas, Kecamatan Samadua, Aceh Selatan, alami kebutaan dan butuh uluran tangan para darmawan.
Adapun tiga bersaudara tersebut, yaitu Heri Ismuhardi, diketahui mengalami kebutaan selama sembilan tahun, Ulfa Rahmiati mengalami kebutaan selama tiga tahun dan Anisa Ida Putri, 34 tahun, juga mengalami kendala pada bagian penglihatan dan butuh pengobatan lebih lanjut.
Kata Basri, merupakan Paman dari tiga bersaudara itu, ditemui Selasa 1 Oktober 2024 di rumahnya, menceritakan jika Ulfa sudah mengalami kendala di bagian matanya, sejak menginjak Sekolah Dasar (SD).
“Usai memasuki Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, kondisi Ulfa tambah memprihatinkan. Kami dari pihak keluarga terus melakukan pengobatan hingga ke Banda Aceh dan Medan,” cerita sang paman, kepada IndonesiaGlobal.
Saat memasuki semester IV, di Fakultas Universitas Islam Negri (UIN) Ar Raniry, Banda Aceh, Ibu kandungnya mulai sakit-sakit dan harus dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Zainal Abidin (ZA) Banda Aceh.
Saat itu, Ulfa mengalami sakit dibagian indra penglihatannya dan sedang dalam masa pengobatan, sambil merawat ibunya merupakan orangtua satu-satunya, karena sang Ayah telah lama meninggal dunia.
Kemudian, di tahun 2021, Ibunya berpulang ke Rahmatullah. Saat itu, sambung Basri, dokter sempat melarang Ulfa untuk tidak mengeluarkan air mata, takut kondisi matanya bertambah parah.
Namun air mata Ulfa tak terbendung lagi, usai menerima kabar duka sang Ibu telah tiada. “Akibat tangisan itu, Ulfa harus kehilangan penglihatannya secara total, dan hingga kini harus menderita sakit di bagian mata jika tidak diobati, sebut Basri, seraya menahan air matanya.
Diapun selalu bersedih, mengingat beban ditanggung ponakannya. ” Penderitaan seperti ini, seakan tak berujung lagi,” tuturnya terbata-bata.
Kata Basri, tiga ponakannya, saat ini tinggal di rumah kedua orang tuanya. “Kebetulan rumah kami berpapasan,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) Samadua Peduli, Darmawi mengaku pihaknya sudah melakukan penggalangan dana untuk membantu mereka, melaui WhatsApp Group (WAG) Samadua Sepakat.
“Alhamdulillah upaya kita lakukan, saat ini berhasil mengetuk pintu hati para dermawan masyarakat Samadua. Baik yang berada di luar daerah pun di dalam daerah. Donasi terkumpul sebanyak 10.550.000,” ungkapnya.
Semoga saja ke depannya lebih banyak para dermawan, membantu donasi dan menyumbang Ulfa dan keluarganya, harap Darmawi.
“Terimakasih kepada para dermawan telah ikut membantu, semoga segala kebaikan bapak-ibu di terima di sisi Allah,” tutupnya.
Terpisah, Imum Mukim Panton Luas, Ahmad Fadli dihubungi IndonesiaGlobal, turut mengaku sangat prihatin atas musibah menimpa salah satu warganyanya.
Dia berharap Pemerintah Daerah (Pemda) sedikit melirik, sehingga keluarga tersebut mendapatkan perawatan lebih lanjut dan tanpa terkendala oleh dana,” pinta Imum Mukim Panton Luas tersebut.
Mewakili Pemkab Aceh Selatan, Kepala Sekretariat Baitul Mal (BMK) Gusmawi Mustafa, Rabu 2 Oktober 2024, berjanji pihaknya menyanggupi untuk biaya pengobatan.
“Iya kita akan membantu untuk biaya pengobatan, selagi masih berada di dalam negeri. Namun dengan catatan, harus melampirkan surat rujukan dimiliki pasien,”.demikian tukas pria kerap disapa Ogek itu.
Lebih lanjut, bagi para dermawan ingin melakukan donasi atau bantuannya, dapat dikirim melalui transfer via rekening Samadua Peduli, Bank Aceh 68002240002111
Untuk konfirmasi hubungi Darmawi: HP/WA (085277930905) Budi Suhendra: HP/WA (085277414665)