INDONESIAGLOBAL, SUMEDANG – Wacana Audensi bersama pihak Rumah Sakit RSUD Sumedang, di ruang rapat rumah sakit, Rabu 18 September 2024, berujung kecewa.
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) LSM Komunitas rakyat Ekonomi Kecil (KOREK) Provinsi Jawa Barat, Wilson Pane, mengaku sangat kecewa.
Kekecewaan LSM itu tersulut, bukan tanpa sebab, tapi dipicu atas jadwal terkesan suka-suka yang dibuat pihak RSUD. “Audensi diminta personal, kok malah disatukan bersama pihak lain, dan tanpa ada pemberitahuan awal,” beber Wilson Pane, kepada IndonesiaGlobal, Kamis 19 September 2024.
“Kami merasa sangat kecewa dengan undangan audensi pihak RSUD Sumedang, dijadwalkan hari ini. Tapi mereka terkesan suka-suka dan tanpa pemberitahuan atau konfirmasi perihal audensi akan digabungkan bersama teman-teman LSM lain,” ujarnya nada kecewa.
Sementara, dalam surat undangan dari pihak rumah sakit, ungkap Wilson tidak ada tembusan selain surat ditujukan kepada LSM KOREK. Dia pun menjelaskan, bukan itu saja kekecewaan kami terima, mulai dari surat konfirmasi dan klarifikasi tidak ada jawaban.
“Setelah 14 hari kami layangkan surat audiensi, yang seharusnya jadwal itu ada di tanggal 9 September lalu. Alasan pihak RS, saat itu mengaku belum siap, maka kami pun meminta kepastian jadwal ulang acara audiensi dengan LSM KOREK.
Lalu, melalui Sekpri Dirut RSUD Yudi, didampingi Kasubag Dian, mereka menyepakati audensi akan dilakukan pada Rabu 18 September 2024, kemarin.
Wilson mengaku sangat yakin, jika materi diaudensikan teman-teman LSM lain, justeru berbeda dengan LSM KOREK. Karena itu, maka kami memilih walk-out, dan sangat tidak setuju rencana audensi di luar dugaan kami itu. Dia menegaskan, perihal temuan LSM KOREK, selanjutnya akan kami laporkan kepada APH.
Sebelumnya, terkait aksi tinggalkan tempat LSM KOREK dari ruang audensi. Dirut RSUD Sumedang, dr. H. Enceng, Sp.B, Rabu 18 September 2024, menyatakan tidak memaksakan LSM KOREK untuk beraudensi secara bersamaan.
Pun demikian, direktur itu berharap acara audensi tetap berjalan dengan yang lain. “Saya tidak memaksakan hari ini, tapi kalau bapak pengen ini khusus, jikalau semuanya pengen seperti itu, saya tidak bisa,” jawab direktur Rs itu.
“Ini saya tegaskan, sikap bapak seperti itu, saya akan terima. Tetapi hari ini jangan sampai tidak bisa dilaksanakan, begitu maksud saya.” (MAG)