INDONESIAGLOBAL, ACEH SINGKIL – Dua pasang kandidat Bupati dan Wakil bupati Aceh Singkil periode 2024-2029, masing-masing, Pasangan H Safriadi Oyon – H Hamzah Sulaiman dengan sebutan “Sahabat”, serta pasangan Dulmusrid – Al Hidayat dijuluki “Duha”, Mengikuti uji membaca Al quraan yang digelar di Masjid Agung An – Nur, Pulo Sarok, Singkil, Kamis 5 September 2024.
Uji membaca Al Qur an bagi para kandidat juga menjadi arena pertandingan tilawah antara dua kubu, yakni kubu Sahabat dan Duha.
Bukan nilai juara semata yang menjadi incaran sekaligus rebutan mereka namun utamanya adalah nilai lolos untuk memenuhi syarat KIP pasca pendaftaran, test kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUD ZA) Banda Aceh yang diwajibkan bagi semua pasangan kandidat.
Namun hati tim penilai yang diberi kuasa KIP kepada Abdul Hanan selaku ketua Lembaga Tilawah Quran (LPTQ) kabupaten Aceh Singkil berjuluk Bumi Syech Abdurrauf Al- Singkili.
Bukan nilai asalan atau abal-abal, yang diberikan tim LPTQ kepada KIP, atas kemampuan kandidat “qori”, dadakan itu. Sekali lagi utamanya hanya untuk mendapatkan tiket lolos dari Bakal calon (Balon) menjadi calon Bupati/Wakil bupati Aceh Singkil yang bertarung pada pesta demokrasi Pilkada 17 Nopember 2024 mendatang.
Pasalnya baca Alqur-an sebagai syarat khusus bagi peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Provinsi Aceh, provinsi paling barat Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).yang diberi pemerintah pusat, Jakarta keistimewaan Syarat Islam di Bumi Iskandar muda Aceh.
Rangkaian kegiatan di Masjid kebanggaan rakyat kabupaten setempat, berdekatan dengan Kantor Bupati serta Pendopo, rumah dinas orang nomor satu di pemeintahan kabupaten (Pemkab).
Amatan di kawasan Masjid An-Nur Pulo Sarok, Singkil yang kini berubah nama menjadi Nurul Makmur, uji membaca Qur’an diawali kandidat DUHA, yaitu Kandidat Bupati Dulmursid dengan sapaan lebih populis Bengkek dikalangan keluarga dekat beliau.
Setelah membaca dua ayat atau lebih pada satu surah tertentu. Dan diteruskan ayat tertentu pada surah lain, Yang telah ditetapkan oleh tim LPTQ secara randem namun diundi secara “fair play”. Melalui mekanisme undian yang dilakukan secara demokratis.
Setelah “Bengkek” menyelesaikan tugasnya sebagai Qori dadakan itu, kemudian diikuti Qori kandidat Wakil bupati (Wabup). Al Hidayat, atau sapaan akrabnya “Dayat”.
BEDA adalah julukan kedua pasangan ini, anonim dari Bengkek – Dayat”. Syarat dan ketentuan serupa juga berlaku bagi Dayat sebagai Qori Wabup
pasangan “Sahabat” diawali Qori kandidat Bupati H Safriadi alias Oyon. Dilanjutkan, qori kandidat Wabup H Hamzah Sulaiman yang disapa banyak orang “haji lewat”, ketua Perpulingan marga Malau Singkil-Subulussalam (PMMSS) yang berkantor pusat di Seping Baru, kemukiman Punaga, Aceh Singkil.