INDONESIAGLOBAL, ACEH JAYA – Dewan Penasehat Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) Aceh Jaya, sudah mengagendakan Musyawarah Antar Gampong (MAG) pada awal tahun 2025.
“Lokasinya, di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik Bumdesma Desa Patek, Kecamatan Darul Hikmah, Kabupaten Aceh Jaya,” ungkap Dewan Penasehat, Teuku Ali Munir, Selasa September 2024.
Kata dia, dalam musyawarah itu, Bumdesma turut mengundang dan melibatkan semua intansi terkait, juga seluruh keuchik gampong, sudah menyetor modal ke Bumdesma, guna membahas LPJ dan desa-desa yang tidak setor modal.
Teuku Ali Munir menjelaskan, pembangunan PKS Bumdesma Aceh Jaya, tersendat bukan hanya disebabkan anggaran.
Tetapi menurut dia, pembangunan PKS milik Bumdesma juga harus melalui berbagai tahapan. “Mulai dari pengurusan izin, persiapan lokasi, jalan dan persiapan lainnya.” Kata Munir, pada tahun 2023, pembangunan PKS juga kendala cuaca hujan sangat lama, bahkan hampir penuh satu tahun, elak dia.
Kemudian, faktor pengunduran diri Direktur Fahmi dan direktur kedua Linda Winarmi. Akibatnya mundur dua direktur itu, pihaknya membutuhkan waktu lagi merekrut direktur baru sehingga pembangunan PKS juga terkendala.
“Selain itu, juga menunggu setoran dari desa-desa, sebab belum semua desa menyetor hingga kini, tegas Munir. Pun demikian, selaku penasehat, dia berjanji tetap berupaya agar pembangunan PKS berjalan sesuai harapan bersama, walaupun nantinya harus join dengan pihak ketiga.
“Alasannya, agar pogram bisnis Bumdesma bisa berjalan sesuai harapan, dan bisa mendapat hasil. Dia memohon doa dan dukungan seluruh masyarakat se Aceh Jaya, agar PKS milik badan usaha ini, dapat segera rampung dan cepat beroperasi.
“Jika kita berhasil, Aceh Jaya bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia,” demikian T Ali Munir.(*)