INDONESIAGLOBAL, JAKARTA – Kekisruhan dan Perang dingin di balik UKW GATE di tubuh PWI Pusat berakhir dengan penunjukan Zulmansyah Sekedang, sebagai PLT Ketum PWI Pusat, Rabu 24 Juli 2024 siang.
Rapat Pleno penyelamatan PWI Pusat ini dipimpin Zulmansyah selaku Ketua Bidang Organisasi, digelar di ruang Dewan Kehormatan, pukul 13.00 WIB bakda shalat Zuhur dan makan siang.
Rapat sedikit alot dihadiri sejumlah petinggi PWI Pusat, di antaranya Ilham Bintang Ketua Dewan Penasihat, Sasongko Tedjo Ketua Dewan Kehormatan dan pengundang Zulmansyah, sebagai Ketua Bidang Organisasi berakhir 15.10 WIB.
Peserta rapat lainnya yang terlihat hadir dan keluar dari Gedung Pers Lantai 4 itu yakni, Erlina unsur pengurus harian, sedangkan dari unsur Dewan Kehormatan, Uni Lubis, Ahmad Munir, Nurcholish, Sibatang Kayu, serta sejumlah lainnya yang tak hafal namanya satu persatu. Juga terlihat melangkah keluar sang tokoh yang dijuluki journalist moralist, Bung Marah Sakti.
Katanya kepada IndonesiaGlobal, “Sudah beres. Begitu semua kembali dan tunduk runduk pada PD-PRT hasil kongres, selesailah sudah.” Tidak ada lagi pertentangan, perdebatan, kekisruhan dan tidak ada lagi aksi saling pecat memecat, tambahnya mengakhiri.
Selasa 23 Juli 2024, Zumansyah Sekedang sendiri sempat dipecat oleh Ketua Umum Hendry CH. Bangun, dalam posisi si Ketumnya sudah dipecat duluan oleh Ketua Dewan Kehormatan Sasongko Tedjo, sebagai anggota PWI selama setahun ke depan.
Dengan demikian, pemecatan Zulman yang mengambil inisiatif mengundang rapat pleno, dianggap tidak cacat hukum (tidak batal).
Karena sejak dipecat sebagai anggota PWI setahun ke depan, otomatis pemacatan tidak sah wewenangnya lagi. Dengan demikian hasil rapat dipimpin Zulmansyah praktis memiliki legal standingnya (Syah). Begitu argumatasi berseleweran dalam rapat pleno tadi siang markas PWI Pusat Kebon Sirih Jakarta Pusat.