Jakarta

Perairan Kepulauan Seribu Rawan Maling, Polisi Janji Gencarkan Patroli

×

Perairan Kepulauan Seribu Rawan Maling, Polisi Janji Gencarkan Patroli

Sebarkan artikel ini
Perairan Kepulauan Seribu Rawan Maling, Polisi Janji Gencarkan Patroli
Foto : Ka. Markas Unit Patroli Polair Kali Adem, AKP Iskandar bersama Nelayan Rajungan Muara Angke (Ahmad Rahmansyah/IGN)

INDONESIAGLOBAL, JAKARTA – Adanya informasi tindak pidana pencurian jaring dan bubu tengah menimpa se kelompok Nelayan Rajungan Muara Angke, Kepala Markas Unit Patroli Polair Kali Adem, AKP Iskandar, gerak cepat lanjuti informasi itu.

Kata dia, kejadian ini memang sudah sangat memprihatinkan, para Nelayan Rajungan kehilangan jaring dan bubunya. “Ini terjadi bukan di Muara Angke saja, juga terjadi di perairan Cilincing dan Marunda,” ungkapnya, kepada IndonesiaGlobal, Rabu 17 Juli 2024.

Atas kasus itu, Iskandar menjelaskan pihaknya sedang memburu pelaku. Kata dia, pelaku masih dalam penyelidikan kami.

“Insya Allah akan turun dari tim kami, melaksanakan penyelidikan terhadap para pelaku pencurian jaring rajungan,” tegasnya.

Selain itu, dia berjanji akan meningkatkan patroli di perairan Kepulauan Seribu. “Untuk langkah selanjutnya, kami akan menggalakkan patroli di titik-titik lokasi terjadi tindak pidana pencurian,” demikian.

Sebelumnya, sekelompok Nelayan Rajungan Muara Angke Jakarta Utara, mengeluhkan lemahnya pengawasan di kawasan perairan Pulau Ayer Kepulauan Seribu. Sebab mereka kerab kehilangan jaring dan hasil tangkapan laut.

Hal ini diungkapkan salah satu Nelayan Rajungan Madi, dia mengaku belum lama ini kehilangan jaring dan hasil tangkapannya.

“Kami para nelayan rajungan mengeluhkan atas lemahnya pengawasan di perairan Pulau Seribu, setiap kita memasang jaring di malam hari, dan lengah sedikit, pagi-paginnya sudah hilang,” tutur Madi beberapa waktu lalu.

Atas hal itu, Madi mengatakan, kerugian dialami para nelayan, diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

“Kami rugi bisa sampai puluhan juta, sekali hilang dalam semalam bisa 60 jaring, belum lagi hasil tangkapannya. Sebagian dari kami pun ada yang tidak bisa beroperasi lagi karena kemalingan,” tutupnya. (MAG)