Jendela BarselaNanggroe Aceh

Radio Dalka Meulaboh, Tetap Bertahan Di Tengah Tantangan Operasional

Avatar photo
×

Radio Dalka Meulaboh, Tetap Bertahan Di Tengah Tantangan Operasional

Sebarkan artikel ini
Radio Dalka Meulaboh, Tetap Bertahan Di Tengah Tantangan Operasional
Direktur Utama Radio Dalka FM Meulaboh, saat operasikan perangkat penyiaran. (Dok Dalka FM)

INDONESIAGLOBAL, ACEH BARAT – Radio Dalka, stasiun radio berlokasi di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, terus beroperasi meski hadapi berbagai tantangan.

Dalam wilayah jangkauan meliputi Aceh Jaya, Nagan Raya, Pidie, dan Pulau Seumelu, Radio Dalka telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat.

Dian Rudialsyah, Direktur Utama Radio Dalka, kepada IndonesiaGlobal, Jumat 5 Juli 2024, berbagi strategi dalam mempertahankan eksistensi radio itu.

Kata dia, efisiensi biaya operasional, salah satu langkah diambil Radio Dalka untuk bertahan, yaitu mengefisiensikan biaya operasional.

“Kami terpaksa mengurangi power daya pancar menjadi 500 watt saja, untuk menekan biaya listrik.” Pengurangan daya pancar ini, ujar dia, dilakukan guna mengurangi pengeluaran operasional.

“Namun tetap berusaha untuk menjangkau sebanyak mungkin pendengar di wilayah yang luas tersebut.” Selain itu, Radio Dalka juga harus mengurangi jumlah tenaga penyiar. “Kami terpaksa mengambil langkah ini, sebagai bagian dari upaya penghematan biaya,” ungkap Dian.

Pun demikian, kata dia, Radio Dalka tetap berkomitmen untuk menyajikan program-program berkualitas bagi pendengarnya.

“Sumber Dana Alternatif di tengah minimnya dukungan iklan dari pemerintah selama tiga tahun terakhir, Radio Dalka harus mencari sumber dana alternatif untuk tetap beroperasi. Kami harus mensubsidi operasional radio dari sumber dana lain di luar radio jika pemasukan dari iklan tidak mencukupi,” tutur Dian.

Tantangan ini, membuat Radio Dalka semakin kreatif dalam mencari solusi untuk tetap bisa mengudara.

LIHAT JUGA:   Diduga Kebal Hukum, PT Sawit Nabati Indah Kangkangi MoU Helsinky

Dia pun turut menyampaikan harapannya kepada pemerintah untuk lebih berkolaborasi dengan media lokal seperti Radio Dalka. “Kami berharap pemda mau bekerjasama dalam sosialisasi dengan radio dan mengalokasikan dana rutin setiap tahunnya.” Sebab, menurut dia dukungan dari pemerintah sangat penting dala. keberlangsungan media lokal memiliki peran vital untuk menyebarkan informasi dan edukasi kepada masyarakat.

Termasuk peran Vital Radio Dalka, telah menjadi sumber informasi penting bagi masyarakat di wilayah jangkauannya. Selain menyajikan berita lokal, Radio Dalka juga berperan menyebarkan informasi mengenai program-program pemerintah dan kegiatan sosial di daerah tersebut, kata Dian.

“Kami percaya bahwa radio lokal masih memiliki peran vital dalam mengedukasi dan menginformasikan masyarakat, terutama di daerah-daerah mungkin sulit dijangkau oleh media lain,” ucapnya.

Sementara itu, pemerhati Radio Aceh, Dimas Fuadi, turut menyoroti tantangan itu. Dimana kata dia, meminta Pemerintah Aceh dan KPI Aceh, untuk bertanggungjawab atas kurangnya pendapatan radio.

Dia menyebutkan, perlunya inovasi dan pengalihan anggaran khusus untuk radio dan televisi lokal di Aceh. “Dukungan finansial memadai, akan memungkinkan stasiun radio dan televisi lokal untuk terus beroperasi dan memberikan layanan informasi yang penting bagi masyarakat,” saran Dimas.

Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Aceh Fuadri, dari Partai Amanat Nasional (PAN), juga memberikan tanggapan terkait situasi kekinian.

LIHAT JUGA:   Enam Kader Resmi Mendaftar Sebagai Ketua DPD PAN Abdya

“Berlangsung rekruitmen Komisioner KPI Aceh, semoga anggota KPI dipilih, ke depannya memiliki kapasitas, integritas, loyalitas, dan mampu bekerja secara profesional dalam melakukan pengawasan dan pembinaan lembaga penyiaran di Aceh, dengan tetap memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal.

“Baik adat, budaya, dan nilai-nilai pelaksanaan Syariat Islam dalam dimensi ruang penyiaran,” harap Fuadri.

Selain itu, kata dia, Radio Dalka, berdiri sejak tahun 1983 dengan moto “Tetap Tegar di Pantai Barat” telah mengudara selama 40 tahun. Selama perjalanan panjang ini, Radio Dalka telah melalui berbagai terpaan.

“Mulai dari krisis moneter, konflik Aceh, gempa dan tsunami, hingga pandemi Covid-19. Alhamdulillah, tetap tegar mengudara,” kata dia.

Dian menambahkan, masa depan Radio Dalka pun menghadapi berbagai tantangan, mengaku tetap optimis tentang masa depan Radio Dalka.

“Kami akan terus berinovasi dan mencari cara agar Radio Dalka bisa tetap mengudara dan memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayah jangkauan kami.” Dengan komitmen kuat dan dukungan tepat, Radio Dalka diharapkan dapat terus menjadi sumber informasi handal dan berkualitas bagi masyarakat di Aceh Jaya, Nagan Raya, Pidie, dan Pulau Seumelu.

“Sebab, dengan tantangan dihadapi ini, itu akan memperkuat tekad Radio Dalka untuk terus melayani pendengar setianya,” tutup Dian Rudialsyah, Dirut Radio Dalka.

Editor: DEP