INDONESIAGLOBAL, ACEH TENGGARA – Panitia acara Hut Ke-50 Aceh Tenggara terkesan tidak merespon keluhan pengunjung, terkait fasilitas toilet umum di Stadion H Syahadat.
Saat dikonfirmasi IndonesiaGlobal melalui WhatsApp, perihal keluhan pengunjung, Sekda Aceh Tenggara Yusrizal, juga penanggungjawab kegiatan Hut, Selasa 25 Juni 2024.
Hingga kekinian, Sekda enggan menjawab dan terkesan bungkam, pun pesan terkirim itu terlihat cheklist contreng dua.
Hari berbeda, hal sama turut dilakukan wakil sekretaris panitia HuT Ke-50 Aceh Tenggara, yakni dr. Irawati, juga sebagai Kabag Kesra, Rabu 26 Juni 2024.
Pesan dikrim wartawan melalui WhatsApp, juga tidak dibalas, sementara pesan sudah dibacanya.
Diberitakan sebelumnya, Meriahnya Hut Ke-50 Kabupaten Aceh Tenggara, digelar di Stadion H Syahadat, tak sebanding dengan fasilitas toilet umum disediakan di lokasi acara.
Salah satu pengunjung, Intan Permata Sari, kepada IndonesiaGlobal, Senin 24 Junin2024, mengeluhkan fasilitas toilet disediakan itu, mengatakan saat ingin bergegas menuju toilet ada di lokasi acara, mengaku heran.
Pasalnya, toilet itu terlihat ditutup kayu dan seng. Ketika bertanya pada salah satu pedagang sekitar, dia diarahkan ke toilet yang berfungsi di sisi ruangan lain.
“Toilet itu hanya berfungsi satu ruangan saja. Usai menggunakan fasilitas umum itu, dia pun harus membayar Rp2ribu,” imbuh Intan.
Masalah membayar, itu tidak masalah, tukas Intan. “Tapi kondisi di dalam toilet berlumut, dan airnya kotor. Toilet seperti tidak terawat, dan tidak pernah dibersihin,” bebernya.
Kepada pemerintah kabupaten, Intan berharap segera memperbaiki fasilitas toilet itu. “Apalagi ini momen acara besar dan meriah, tentunya banyak masyarakat datang dari seluruh pelosok kabupaten,” katanya.
Menurut Intan, karena ini helat pemerintah, dan hut kabupaten, seharusnya pemkab bisa peka dengan keberadaan fasilitas umum ada di tempat ini.
“Tolong utamakan kebersihan dan kenyamanan bagi kami para pengunjung, sehingga masyarakat tidak mersa kecewa.” Dimana perhatian pemerintah terkait hal ini? Tanya dia.
Tempat berbeda, masyarakat lainya Ika Mayani, saat bersama rombongan melihat pertunjukan musik di Hut Kabupaten Aceh Tenggara itu, mengaku kebingungan mencari lokasi toilet.
Saat bertanya, dia diarahkan menuju belakang stand berkelir orange. Di sana melihat ada mobile toilet. Walau merasa bingung dan mengaku baru ini pertama kali menggunakan fasilitas mobile toilet itu.
Ika berharap adanya petunjuk jelas dari pihak pelaksana, terkait denah lokasi atau macam lainnya, sehingga pengunjung tidak merasa bingung mencari keberadaan fasilitas umum disediakan.
“Seharusnya ada pemberitahuan dimana letak toilet, supaya pengunjung tidak mencari-cari, saat membutuhkan,” ujarnya.
Selain itu, menurut dia, untuk fasilitas umum seperti toilet, atau kamar kecil dan lainnya, semua fasilitas itu seharusnya disiapkan terlebih dahulu.
“Jangan hanya mengandalkan mobile toilet saja, tujuannya, supaya pengunjung nyaman ketika berkeliling melihat rangkaian acara Hut Aceh Tenggara ini,” saran Intan. (MAG)
Editor: DEP