Jendela BarselaNanggroe Aceh

Belum Ada Rekomendasi DPP Untuk Cabup Aceh Jaya, Jangan Catut Logo Partai

Avatar photo
×

Belum Ada Rekomendasi DPP Untuk Cabup Aceh Jaya, Jangan Catut Logo Partai

Sebarkan artikel ini
Belum Ada Rekomendasi DPP Untuk Cabup Aceh Jaya, Jangan Catut Logo Partai
Ketua Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah DPD II Golkar Aceh Jaya, Zulfahmi Paoh. (Dok pribadi/For IndonesiaGlobal)

INDONESIAGLOBAL, ACEH JAYA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar sampai saat ini masih terus melakukan survei untuk Bakal calon Gubernur, wakil Gubernur, Bupati, wakil Bupati dan Wali Kota, serta Wakil Wali Kota.

Proses survei itu masih terus berlangsung tahapan dan mekanismenya, sesuai juklak dan juknis telah dikeluarkan DPP Golkar.

Selanjutnya, ditindaklanjuti seluruh DPD I dan DPD II Golkar di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Aceh Jaya.

Kemudian, survei calon kepala daerah itu, dilakukan oleh Lembaga Survei Poltracking Indonesia, telah ditunjuk oleh DPP Golkar.

“Hasil survei ini, nantinya akan menjadi indikator. Apakah elektabilitas bakal calon kepala daerah akan diusung Golkar layak dan diterima oleh masyarakat,” ungkap Ketua Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah DPD II Golkar Aceh Jaya, Zulfahmi Paoh, Minggu 16 Juni 2024 malam.

Kata dia, saat ini DPD II Golkar Aceh Jaya telah mengantongi beberapa nama calon kepala daerah, di antaranya Mustafa Ibrahim, Amal Hasan dan Yusdi.

Pun demikian, Fahmi menyatakan hingga saat ini, belum ada satu pun kandidat bersedia menyetor biaya survei itu.

LIHAT JUGA:   URC Tibumtranlinmas Satpol PP Ajay, Jemput dan Rujuk ODGJ

“Maka, kami meragukan keseriusan para kandidat kepala daerah ingin tiket maju, melalui Partai Golkar,” tutur Fahmi.

Terkait pencatutan logo Partai Golkar di berbagai platform media sosial, bahkan pada baliho-baliho kekinian tersebar di seluruh Aceh Jaya, berisikan foto salah satu kandidat calon kepala daerah, terkesan itu telah mendapat restu dan dukungan dari DPP Golkar.

Padahal, jelas Fahmi, pihaknya tidak mengetahui perihal pencatutan itu. Tentunya, kami menilai aksi pencatutan logo partai, telah merugikan Partai Golkar.

Pasalnya, kami Tim Penjaringan belum mendapatkan hasil survei atau surat rekomendasi dari DPP melalui DPD I Golkar Aceh.

Bukan itu saja, kata dia, kami menilai ada unsur kesengajaan dilakukan untuk menyandera Golkar sebagai partai besar, agar tidak memiliki nilai tawar tinggi di mata publik, sebagai partai petarung selalu menang pada setiap event politik, baik di Pileg pun Pilpres.

“Jika memang ada keterlibatan Ketua DPD II Golkar Aceh Jaya, maka dapat kami pastikan itu hanya sikap pribadi beliau saja, yang sifatnya spontanitas. pencatutan logo Partai Golkar tersebut, jelas-jelas telah merugikan Golkar sebagai Partai besar,” sebut Fahmi.

LIHAT JUGA:   Polres Bireuen Deklarasi Pembubaran Geng Motor

Hingga saat ini, tambah ketua tim penjaringan itu, DPP Golkar belum mengeluarkan rekomendasi bentuk apapun, dan ditujukan kepada kandidat manapun, tegasnya.

“Saat ini Golkar masih terus berproses melalui lembaga survei Poltracking Indonesia, telah ditunjuk DPP untuk melakukan survei calon kepala daerah.” Peluang masih terbuka bagi siapapun yang ingin mendapatkan tiket maju dan didukung Partai Golkar pada kontestasi Pilkada tahun 2024 ini, kata dia, menjelaskan bahwa Golkar masih membuka pintu bagi siapapun ingin menggunakan Golkar sebagai kendaraan politik, hingga jelang pendaftaran pada Agustus mendatang.

Pihaknya berharap, kepada kandidat ditunjuk oleh DPP, untuk mampu melaksanakan amanah.
Selain itu, kata dia, tentu juga ikut membesarkan Golkar.

“Kepada seluruh masyarakat Aceh Jaya, agar objektif dalam menentukan bupati mendatang yang mengerti persoalan daerah, punya integritas dan komitmen dalam membangun Kabupaten Aceh Jaya agar menjadi lebih baik lagi ke depannya,” demikian. (*)