INDONESIAGLOBAL, JAKARTA – Pengurus RW 013, Kelurahan Tugu Utara Rusdiman, akhirnya buka suara.
Dia mengungkap otak pelaku dugaan pungli berjamaah bangunan ilegal di Simpang Lima Semper, Koja, Jakarta Utara, yakni Imam, pihak penyelenggara untuk ke wilayahan.
Rusdiman mengaku diberikan uang sebesar Rp20juta, langsung dari Imam pihak penyelenggara bangunan ilegal di lokasi disebut.
“Saya menerima uang Rp20juta dari Imam, pihak penyelenggara untuk ke wilayahan.” Uang itu, untuk enam warga rumahnya terdampak.
“Masing-masing menerima Rp1juta, kemudian ada empat organisasi masyarakat, masing-masing Rp1juta juga,” imbuhnya, Rabu 5 Juni 2024.
Rusdiman juga mengungkapkan, oknum Anggota Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Satpol PP pun, ikut menikmati aliran dana itu.
“Ya dari anggota Bhabinkamtibmas atau Babinsa hadir, kami berikan Rp500 ribu, dan sisa uang itu kami gunakan buat makan-makan.” Sementara Satpol PP menerima Rp100 ribu, setiap kali pertemuan, total pertemuan sebanyak empat kali, tambahnya.
Dalam kesempatan itu, kata Rusdiman juga tidak membenarkan atas berdirinya bangunan ilegal tersebut. Dia mengaku seringkali mengingatkan pihak penyelenggara untuk mengurus izin bangunan dimaksud.
“Sudah sejak awal saya ingatkan untuk membuat perizinannya,” tukas Rusdiman.
Kapolres Jakarta Utara, Terkesan Tutup Mata
Ironisnya, hingga Rabu 5 Juni 2024, Kapolres Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan selaku penegak hukum tertinggi di wilayah itu, masih enggan mengomentari pertanyaan wartawan, dan membalas dengan stiker saja.
Pengusiran Terhadap Wartawan
Saat hendak meliput di area bangunan ilegal di Koja Semper, seorang pria mengaku bernama Bimo, dari pihak penyelenggara, keberatan bangunan itu didatangi wartawan.
Kata dia, wartawan tidak punya hak mendatangi bangunan itu, dan menyebutkan pihaknya hanya mau membahas perihal bangunan itu hanya dengan tim keamanan sudah dibentuk beberapa waktu lalu.
“Orang yang tidak punya kepentingan, keluar dari bangunan ini, terutama tim media. Karena harus ada izin dari saya,” hardik Bimo.
Hingga berita ini tayang, Imam disebut-sebut sebagai pengurus RW otak dari dugaan pungli itu, tak kunjung merespon pertanyaan wartawan. (MAG)
Editor: DEP