INDONESIAGLOBAL, ACEH BARAT – Forum Rakyat Kota (FORKOT) Meulaboh, desak Dinas Pendidikan Aceh Barat untuk bertindak terhadap Sekolah Dasar (SD), dan sekolah bawah binaannya.
“Diduga melakukan pungutan liar (pungli) acara perpisahan, dengan modus melalui uang kas siswa,” ungkap Syah Bakri, Ketua Umum FORKOT Meulaboh, Rabu 15 Mei 2024.
Kata dia, banyak keluhan datang dari orangtua siswa, mereka menentang pengutipan itu. “Bahkan, siswa/siswa harus menyisihkan sebagian uang jajan mereka untuk membayar uang kas,” tuturnya.
Selain itu, dia juga mendesak dinas pendidikan, agar memerintahkan sekolah ataupun guru, tidak menerapkan sikap bullying terhadap anak didiknya.
Apalagi dengan menerapkan potong rambut sembarangan, dan depan para siswa lainnya.
Hal itu, kata dia, akan berdampak pada mental health anak didik.
Menurut dia, semestinya sekolah hanya boleh memberikan peringatan dengan menyurati orang tua siswa agar memotong rambutnya dengan rapi.
Syah Bakri menjelaskan, ada orangtua murid dari salah satu sekolah dasar di Aceh Barat, melaporkan anaknya tidak mau masuk sekolah.
Padahal hari tersebut, sedang dilaksanakan ujian. Dia mengaku takut dipotong rambut dan dipermalukan di depan teman-temannya.
Sebab itu FORKOT menegaskan, Dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat, agar menindak lanjuti perkara itu, tutup Syah Bakri. (MAG)
Editor: RAH