Nasional

Banjir Grobogan, Kementan Andi Amran : Kita Lakukan Mitigasi Bencana Di Lahan Pertanian

×

Banjir Grobogan, Kementan Andi Amran : Kita Lakukan Mitigasi Bencana Di Lahan Pertanian

Sebarkan artikel ini
Banjir Grobogan, Kementan Andi Amran Kita Lakukan Mitigasi Bencana Di Lahan Pertanian
Banjir Grobogan. (Foto Ist)

INDONESIAGOBAL, JAWA TENGAH – Akibat intensitas hujan tinggi, menyebabkan banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat 9 Februari 2024.

Sementara, akibat musibah banjir, mengakibatkan terendamnya 4.309 hektar sawah di kawasan tersebut. Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian (Kementan), siap berkoordinasi dengan daerah setempat, untuk melakukan mitigasi meredam dampak terjadinya puso.

Hal itu disampaikan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, kepada awak media, Ahad 11 Februari 2024.

Andi Amran mengatakan, Kementan siap membantu proses mitigasi banjir di Grobogan. Menurutnya, Kabupaten Grobogan salah satu wilayah penyangga pangan dan kawasan pertanian nasional yang harus dipulihkan dengan kekuatan penuh.

“Grobogan salah satu kabupaten subur yang berpotensi mendorong Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tukasnya.

Kata dia, tantangan pertanian terbesar saat ini, yakni menyikapi langkah konkret dan komprehensif dari seluruh stakeholder pertanian, terkait musibah banjir, serta dampak yang ditumbulkan setelah banjir surut.

“Tentunya, diharapkan bagi seluruh stakeholder pertanian, agar siap siaga mengamankan pertanian Indonesia”

“Saya telah menugaskan jajaran untuk melakukan lompatan demi kenaikan produksi padi dan jagung, maka segala permasalahan yang terjadi di lapangan harus segera diselesaikan dengan cepat dan tepat”

“Disamping itu, tugas besar ini harus kita lakukan, dengan langkah yang tegap, demi menjaga ketahanan pangan untuk 270 juta rakyat Indonesia” tegas Mentan.

LIHAT JUGA:   135 Kg Sabu Jaringan Fredy Pratama Gagal Edar di Aceh

Sementara, untuk lahan puso dan tanaman yang mengalami rusak, Mentan Amran memastikan bahwa Kementan memberikan bantuan benih gratis.

“Termasuk bagi yang diasuransikan kita bantu proses klaim asuransinya,” jelasnya.

Mentan Amran menyebutkan, berbagai upaya akan lebih mudah dilakukan, dalam kondisi genangan air yang saat ini sudah mulai surut.

Tempat sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil memastikan, upaya pencegahan maupun penanggulangan dampak hujan berupa banjir di area persawahan akan lebih efektif.

Menurutnya, program komprehensif terkait mitigasi terus diupayakan. “Pemerintah akan menyiapkan upaya pompanisasi untuk area banjir. Untuk Pemda, silahkan berkoordinasi, untuk menyiapkan pompanisasi jika masih terdapat genangan di sawah,” kata Ali Jamil.

Sebagai informasi, Kementan juga meminta kepada Dinas Pertanian Daerah, untuk mendorong petani mengikuti AUTP (Asuransi Usaha Tani Padi). Terkait itu, pemerintah memberikan bantuan subsidi premi asuransi tani sebesar Rp 144 ribu per hektar.

“AUTP ini akan terus kami sosialisaikan ke petani. Karena ini menjadi bentuk perlindungan kepada mereka dan saat ini sudah banyak petani yang menjadi anggota AUTP,” ungkapnya.

Ali menambahkan, dengan adanya AUTP, petani yang terkena musibah banjir atau kekeringan bisa mendapatkan ganti rugi. Selain itu, petani juga bisa langsung melakukan tanam lagi setelah genangan air teratasi.

LIHAT JUGA:   135 Kg Sabu Jaringan Fredy Pratama Gagal Edar di Aceh

“Dengan membayar premi hanya Rp 36 ribu per hektar. Selain itu, petani yang sawahnya terkena bencana banjir, kekeringan dan serangan OPT dapat klaim (ganti) Rp 6 juta per hektar,” imbuhnya.

Menyikapi kebijakan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto mengutarakan, akan mendata wilayah mana saja yang memiliki kemungkinan mengalami puso.

Sunanto menila, jika sawah padi milik warga, hanya terendam selama dua atau tiga hari tidak mungkin terjadi puso.

“Estimasi terendam itu tujuh sampai 10 hari, baru bisa diidentifikasi apakah sawah itu puso atau tidak,” ujar Sunanto.

Kemudian, ia berencana mengajukan bantuan benih ke Kementerian Pertanian, untuk masa tanam berikutnya bagi warga yang sawahnya terendam banjir.

“Kita menggunakan acuan 15 Kg per hektar sawah yang terendam untuk memberikan bantuan,” katanya.

Kekinian, selaku Kepala Dinas Pertanian Grobogan, Sunanto mengimbau, agar warga segera mendaftarkan lahan sawah terimbas puso, ke asuransi usaha tani padi (AUTP).

“Sehingga ketika gagal panen petani bisa mengklaim asuransi. Saat ini juga sedang dilakukan pendataan terkait petani yang sudah terdaftar asuransi,” pungkasnya. (MAG)

Editor: RAH