Banda AcehNanggroe AcehPolitik

Terkait Debat Capres, Pengamat Politik Sayangkan Statemen Jokowi

×

Terkait Debat Capres, Pengamat Politik Sayangkan Statemen Jokowi

Sebarkan artikel ini
Terkait Debat Capres, Pengamat Politik Sayangkan Statemen Jokowi
Pengamat politik, Prof Doktor Anthony Budiawan. (Foto IndonesiaGlobal)

INDONESIAGLOBAL, BANDA ACEH – Menanggapi statement Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo terhadap pelaksanaan debat ketiga calon Presiden dan Wakil Presiden 2024- 2028, Minggu 7 Januari 2024 lalu.

Pengamat politik, Prof Doktor Anthony Budiawan mengatakan, dirinya sangat menyayangkan statemen kepala negara yang mengatakan, jika debat ketiga calon Presiden dan Wapres, dinilai saling serang, saling menjatuhkan salah satu paslon dan harus mengubah format debat.

Anthony berpendapat, seharusnya Jokowi, tidak melontarkan statemen demikian. Sebab, hal itu bukan merupakan kewenangan Presiden.

Sementara, menurutnya pihak berhak menentukan terkait adanya pelanggaran atau tidak adalah Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

“Selama Bawaslu menyatakan tidak ada pelanggaran, seharusnya Jokowi tidak boleh memberi perintah, untuk mengubah format debat tersebut,” tegas Anthony.

LIHAT JUGA:   Pecahkan Kaca Mobil, di Aceh Selatan Pencuri Gondol Uang Puluhan Juta

Disamping itu, ia menilai jika Jokowi nekad melakukan hal tersebut, itu merupakan intervensi. Sepatutnya, KPU sebagai lembaga independen harus tegas menolak, karena dalam putaran debat ketiga sama sekali tidak ditemui adanya pelanggaran.

Di sisi lain, tambahnya jika kita melihat “Track Record” atau rekam jejak pada debat Capres Cawapres, periode lalu. Jokowi, juga pernah melakukan hal sama dengan menanyakan kepada paslon lainnya, terkait kebijakan dan bukan dalam konteks personal.

“Bahkan pada saat itu, di tahun 2019, Jokowi lebih keras lagi menyinggung catatan pelanggaran HAM, yang pernah dilakukan oleh salah satu Paslon,” ucapnya.

Oleh sebab itu, ia berpendapat Presiden harus lebih bijaksana dalam memberikan komentar secara proporsional.

LIHAT JUGA:   Warga Usir Rohingya di Depan Kemenkumham Aceh

Apalagi, saat ini salah satu calon Wakil Presiden, adalah putra kandung beliau.”Jangan sampai, hal itu menimbulkan fitnah, terkait kecurigaan atas keberpihakan Kepala Negara, terhadap salah satu paslon,” tuturnya.

Disamping itu, ia menambahkan jika nantinya masyarakat berasumsi adanya indikasi keberpihakan, dinilai sangat wajar. Sebab, statement tersebut sangat memberi efek besar terhadap keberpihakan seorang Jokowi.

“Kita justru mengkhawatirkan, dari statment tersebut, bukan tidak mungkin terjadi indikasi “Golput”, karena rendahnya tingkat kepercayaan dan kredibilitas calon terpilih,” ucapnya.

Kekinian, Anthony berharap agar masyarakat benar- benar mendapatkan pemahaman dan edukasi yang baik, terkait penggunaan hak suara pada pemilu 2024.

“Karena, suara rakyat akan menentukan masa depan bangsa Indonesia,” tutupnya. (MAG)

Editor: Redaksi