INDONESIAGLOBAL, BANDA ACEH – Menyikapi kasus pembunuhan, seorang wanita paruh baya di kawasan Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Selasa 2 Januari 2023 kemarin.
Sejauh ini, tim penyidik Satreskrim Polresta Banda Aceh, masih menyelidiki kasusdugaan pembunuhan yang terjadi pada korban (Evy Marina Amaliawati) 53 tahun, merupakan warga asal Sabang. Ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah di dalam kamar tidurnya.
Informasi sebelumnya, diketahui jika korban mengalami luka berat di bagian kepala, diduga kuat dibunuh oleh seseorang dengan menggunakan sebuah batu yang ditemukan di kamar korban. Itu disampaikan Kasat Reskrim, Kompol Fadillah Aditya Pratama kepada awak media, Rabu 3 Januari 2023.
Kompol Fadillah mengatakan, saat ini penyidik telah memeriksa, sekira enam orang saksi, terkait kasus pembunuhan itu.
Saksi yang diperiksa, jelas Kasat, terdiri dari kepala dusun setempat, beberapa tetangga, dua anak korban, laki-laki dan perempuan, termasuk pacar anak korban yang datang saat kejadian.
Diketahui keluarga Evy, lanjut Fadillah, merupakan warga asal Sabang yang sudah tinggal sementara, selama tiga tahun terakhir di Desa Kajhu, karena memiliki anak yang sedang melaksanakan pendidikan di salah satu Universitas di Kota Banda Aceh.
Untuk diketahui, korban beserta suami tidak bekerja di Kota Banda Aceh. Namun, mereka bergantian ke rumah tersebut, untuk melihat anaknya (Cut Nur Marlia), sebab, sejak setahun lalu putri mereka sudah melaksanakan studi di salah satu perguruan tinggi di Banda Aceh,” kata Kasat.
“Biasanya korban maupun suaminya berkunjung setiap satu atau dua minggu sekali. Bahkan sebelum kejadian, ternyata korban sudah satu minggu berada di rumah tersebut,” sambung Fadillah.
Adapun kronologis, saat malam hari sebelum kejadian, anak korban yakni Cut Nur Marlia diketahui sempat keluar bersama sang kekasih Reza 28 tahun dan kembali pulang ke rumah, sekitar pukul 23.00 WIB.
Setiba di rumah, ia pun langsung tidur. Lalu sekira pukul 03.00 WIB dini hari, sang anak seperti mendengar suara jejak langkah seseorang yang masuk ke dalam pekarangan rumah. Kemudian ia sempat memberitahukan, perihal tersebut kepada sang kekasih via telepon.
“Lalu beberapa saat kemudian, anak korban mengaku melihat sosok seseorang yang sudah berada di dalam rumah, dengan menggunakan penutup muka dan mantel (jas hujan),” tambah Fadillah.
“Yang bersangkutan kaget, lalu mengaku sempat pingsan. Setelah siuman, disitulah ia melihat korban yang merupakan sang ibu dalam kondisi bersimbah darah. Lalu, ia pun segera menghubungi Reza, untuk memberitahu, terkait kondisi sang ibu”
Dari keterangan saksi lain, seperti tetangga korban, tutur Kasat. Mengaku sama sekali tidak mendengar, adanya suara kegaduhan atau teriakan minta tolong, sekira pukul tiga hingga 6
enam subuh dari rumah korban. Apalagi, rumah di kawasan tersebut, tergolong berdekatan, antara rumah satu dengan rumah yang lainnya.
Saat olah TKP, lanjut dia, petugas juga tidak menemukan adanya kerusakan di bagian pintu rumah, pintu gerbang maupun jendela serta harta benda milik korban yang hilang.
“Saat diperiksa juga tidak ada harta benda yang hilang, ponsel maupun perhiasan milik korban juga masih ada, motor juga ada di rumah itu, bahkan kalung juga dikenakan oleh korban,” ungkap Fadillah.
Saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut dan mencari saksi serta petunjuk lain. Guna mengungkap, siapa pelaku yang telah tega berbuat demikian.
“Kita juga sudah mengautopsi jenazah korban, saat ini masih menunggu hasilnya. Jenazah korban juga sudah dikembalikan ke pihak keluarga untuk dikebumikan,” pungkas Kasat.
Kekinian, untuk perkembangan selanjutnya, polisi masih melakukan proses penyelidikan dan berjanji akan mengusut kasus ini hingga tuntas, demikian. (AMAG)
