INDONESIAGLOBAL, BANDA ACEH – Dalam rangka mengenang peristiwa Tsunami yang melanda wilayah Aceh, pada tahun 2004 silam. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, memberikan penampilan terbaik pada acara pertunjukkan Program Global Outreach 2023, mengusung tema “Memorial Of Tsunami”di Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia.
Adapun pertunjukan tersebut, bertujuan untuk mengenang musibah, serta cobaan besar yang dialami oleh masyarakat di wilayah Aceh, saat musibah Tsunami terjadi.
Selain itu, guna memperkuat hubungan antar bangsa, melalui pertukaran budaya yang syarat dengan sejumlah kekayaan dan kearifan lokal, antara negara Indonesia dan Malaysia.
Itu dikatakan, Ketua perwakilan Indonesia, juga selaku Dosen Fakultas Psikologi UIN Ar- Raniry, Harry Santoso, Ahad 24 Desember 2024.
Harry mengatakan, jika Program Global Outsearch, bukan hanya sekedar pertukaran budaya. Namun, menjadi bukti konkrit akan pentingnya kerjasama, antar lintas negara dalam memperdalam pemahaman budaya, serta apresiasi terhadap nilai sejarah dan nilai- nilai kemanusiaan.
Kata dia, melalui seni dan budaya, para mahasiswa berhasil menyampaikan pesan universal tentang kekuatan, harapan dan keuletan manusia dalam menghadapi tantangan hidup.
“Melalui pertunjukan itu, mahasiswa UIN Ar- Raniry Banda Aceh, berhasil menyampaikan pesan moral, melalui atraksi musikalisasi puisi dan tari, diharapkan mampu membangkitkan emosi dan memberikan pemahaman positif, terhadap nilai- nilai kemanusiaan,” ujar Harry.
Disamping itu, melalui program pertukaran mahasiswa antar lintas negara Indonesia- Malaysia, mampu membangun karakter mahasiswa, memberikan citra positif bagi negara yang ditempati.
“Tentunya, citra positif itu ditunjukkan, saat mendapat kesempatan menimba ilmu dan belajar dari negara lain, terkait budaya dan pendidikan. Hal tersebut akan membuka wawasan mahasiswa dengan sendirinya,” tambah Harry.
Tempat berbeda, Ayang selaku salah satu mahasiswa yang terlibat dalam acara pertunjukan tersebut, mengatakan jika kolaborasi lintas budaya, juga bertujuan memperkuat rasa persaudaraan dan memperlihatkan kekuatan seni, sebagai sarana untuk menyampaikan pesan moral lebih mendalam terhadap penonton.
“Kami tidak menduga, kalau penampilan dan atraksi yang kami suguhkan dalam acara tersebut, mampu memukau penonton, sekaligus wujud refleksi harapan dan semangat Aceh setelah mengalami bencana dahsyat di tahun 2004 silam,” ungkap Ayang.
Sebagai informasi, Dewan Harun Aminurrashid dari Universiti Pendidikan Sultan Idris, menjadi saksi keindahan artistik dari penampilan yang disajikan dalam pertunjukan tersebut oleh mahasiswa.
Kekinian, tambah Ayang melalui pesan moral yang disampaikan, mampu menggugah semangat dan kekuatan spiritual masyarakat Aceh, pasca tragedi Tsunami 19 tahun silam, demikian. (MAG)
Editor: YUD