HukumNasional

Bertemu Diduga Pelaku Pembunuh Anaknya, Fauziah Luapkan Emosi Kesedihan: Kenapa Bunuh Anak Saya?

Avatar photo
×

Bertemu Diduga Pelaku Pembunuh Anaknya, Fauziah Luapkan Emosi Kesedihan: Kenapa Bunuh Anak Saya?

Sebarkan artikel ini
Foto: Ibunda Imam Masykur, Fauziah 47 tahun, datang ke Jakarta mencari keadilan bagi anaknya. (Ist)

Dengan luapan emosi kesedihan, mendengar kata mereka mudahnya meminta maaf, dan mengaku memyesal. Kata saya, “Lihat saya Ibunya Imam Masykur, kenapa kamu diam? Kalian seperti orang tidak beragama, mengapa aniaya anak saya hingga tewas?”

IG.NET, JAKARTA – Ibunda Imam Masykur, Fauziah 47 tahun, datang ke Jakarta mencari keadilan bagi anaknya.

Siang tadi, ia bertemu diduga pelaku penganiayaan anaknya hingga tewas, di Pomdam Jaya, Jakarta Selatan, Selasa 5 September 2023.

Kata Fauziah, permintaan bertemu dengan diduga pelaku akhirnya tercapai, difasilitasi oleh Hotman Paris kuasa hukum, usai pertemuan dengan Pomdam Jaya.

Dalam pertemuan tadi, “Saya langsung meminta untuk bertemu pelaku pembunuh anak saya, mau melihat langsung wajah mereka,” ungkap Ibunda Imam Masykur, nada sedih.

“Alhamdulilah, permintaan itu dikabulkan Danpomdam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar,” kata Fauziah, mejelaskan pertemuan dengan para pelaku, didampingi tunangan Imam, Yuni Maulida.

“Kemudian, ada Haji Uma, Fadlullah (Dek Fad) dan Kuasa Hukum Hotman Paris beserta Tim Advokat Hotman mewakili Aceh,’ kata dia.

Foto: Ibunda Imam Masykur saat tiba di Jakarta. (Ist)

Saat pertemuan tadi, Fauziah mengaku luapan kesedihan dan emosinya bersama Yuni Maulida tak terbendung, ketika berbicara dengan para pelaku.

“Kenapa kamu bunuh anak saya? Apa kamu tidak punya hati? Bagaimana jika hal ini terjadi sama anak kamu? Kamu lebih kejam dari P**,” emosinya kembali meluap-luap ceritakan pertemuan itu.

Kata Fauziah, saat itu pelaku hanya bisa menundukkan kepala seraya meminta maaf kepadanya, dan mengucap kata menyesal.

Dengan luapan emosi kesedihan, mendengar kata mereka mudahnya meminta maaf, dan mengaku memyesal.

Kata saya, “Lihat saya Ibunya Imam Masykur, kenapa kamu diam? Kalian seperti orang tidak beragama, mengapa aniaya anak saya hingga tewas?” Tutup Ibunda Imam Masykur, tersedu.

Editor : DEPP