Jendela Barsela

Anggota DPRK Tegaskan Pemerintah, Jembatan Mareu Lamno Harus Diprioritaskan

×

Anggota DPRK Tegaskan Pemerintah, Jembatan Mareu Lamno Harus Diprioritaskan

Sebarkan artikel ini
Foto : Pekerjaan Jembatan Mareu di Lamno tidak kunjung selesai. (Ist)

IG.NET, ACEH JAYA – Pekerjaan Jembatan Mareu di Lamno tidak kunjung selesai, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Jaya, Hazami, meminta Pemerintah melalui Dinas PUPR setempat, menyelesaikan proyek pembangunan jembatan di Kecamatan Jaya tersebut.

Itu dikatakan Hazami, seraya menjelaskan pembangunan jembatan itu mulai dikerjakan sejak tahun 2019. “Namun kini terkesan dibiarkan begitu saja, dan tidak berkelanjutan pekerjaan jembatan itu,” ungkapnya.

BANNER

Kata dia, sudah empat tahun sejak dimulainya pembangunan, belum ada tanda-tanda untuk dilanjutkan.

Padahal, selesainya jembatan itu, menurutnya menjadi harapan besar bagi Gampong Mareu dan Gampong Sabet sebagai sarana penghubung antar desa.

Apa kendalanya, kita pun tidak tahu? Yang terlihat dibangun hanya Abudment saja ? Sementara, dengan terbengkalainya proyek pembangunan Jembatan Mareu-Sabet, terkesan pemerintah kembali memberikan rasa kekecewaan kepada masyarakat setempat.

BACA JUGA:   Monev, Syakir Ingatkan OPD Jaga Kedisplinan Kerja dan Kebersihan Kantor

Hazami menegaskan keseriusan pemerintah menuntaskan pembangunan jembatan itu. Sehingga tidak terbuang anggaran cuma-cuma.

“Kalau seperti ini, terkesan hanya mengakomodir permintaan paket proyek saja, tetapi justru manfaatnya tidak bisa dinikmat masyarakat,” sebut Hazami.

Kata dia, kita meminta pembangunan jembatan tersebut harus diprioritaskan pada anggaran 2024, agar masyarkat bisa menikmati manfaat dari pembangunan jembatan itu, tegasnya.

Hazami mengaku mendukung penuh program pemerintah dalam penanggulangan keterisoliran Gampong Mareu. Namun dengan cara pembangunan jalan alternatif Lamdurian-Mareu.

“Asal proyek tersebut dapat dikerjakan dengan serius dan sepenuh hati,” katanya.

Dia juga berharap, pemerintah harus mengerjakan secara tuntas, hingga fungsional. Sehingga masyarakat bisa menikmati manfaat dari proyek tersebut.

BACA JUGA:   Harga Emas di Aceh Tenggara Naik, Permayam Rp 4 Juta

“Apalagi itu anggaran dinilai sangat besar, Rp2 miliar, jangan sampai terkesan sekedar menciptakan proyek semata, untuk mengakomodir kepentingan tertentu,” demikian.

PUPR Aceh Jaya Menjawab

Kepala Dinas PUPR, Heri Etika, melalu Kabid Bina Marga, Pendi, dihubungi IndonesiaGlobal, sebenarnya kegiatan pembangunan jembatan itu sudah kita upayakan untuk dilakukan di tahun 2023 ini, melalui usulan Dana Otsus ketika tahun 2022 kemarin, ungkapnya, Minggu 28 Mei 2023.

“Tetapi, mengingat anggaran ada sangat terbatas, yaitu sekira 2,5 miliar dan jika tetap dilaksanakan juga tidak akan fungsional,” jelas dia.

Maka, mengatasi masalah keterisoliran Gampong Mareu, menurut Pendi perlu dilakukan pembangunan jalan Lam Durian-Mareu, guna mempermudah dan memperlancar akses transportasi masyarakat dan menuju ke ibu kota kecamatan.

BACA JUGA:   Bacalon Wabup Simeulue Mulai Bermunculan, Berikut Namanya

“Hal itu juga dapat membuka keterisolasian dengan desa-desa lainnya,” sebutnya.

Selain itu, Pendi juga mejelaskan, untuk jembatan sendiri jika dilalui akses dari Gampong Sabet, kami membutuhkan dana sekira Rp8,7 miliar untuk Jembatan Mareu 1. Dan, Rp9,3 miliar untuk Jembatan Mareu 2, agar bisa fungsional.

“Intinya, pihaknya tetap berupaya mencari dana-dana melalui berbagai sumber, sehingga bisa didapatkan untuk pembangunan jembatan tersebut dengan jumlah total Rp18 miliar.”

Kata Pendi, kami juga meminta agar semua unsur dan elemen masyarakat serta pemerintahan dapat bekerja bersama demi mewujudkan kegiatan dimaksud, pintanya.

Editor : VID