Jendela Ala

Jembatan Silayakh Rampung, Kadis PUPR: Kualitas Sudah Sesuai

×

Jembatan Silayakh Rampung, Kadis PUPR: Kualitas Sudah Sesuai

Sebarkan artikel ini

IG NET, ACEH TENGGARA – Komponen masyarakat di Aceh Tenggara, menyambut hangat dan ucapkan terimakasih rampungnya Jembatan Rangka Baja Silayakh menghubungkan tiga kecamatan tersebut.

Salah satunya Bakri, warga Lawe Alas, sejak jembatan usai dibangun, bagi kami itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Agara.

Kata Bakri, jembatan ini sudah dinantikan sejak puluhan tahun lalu, karena sangat bermanfaat bagi warga, terutama untuk memotong jarak tempuh dari tiga kecamatan menuju kecamatan Bambel dan beberapa wilayah lainnya.

Menurut dia, kehadiran jembatan ini bisa memacu peningkatan hasil pertanian warga, dan menambah pendapatan masyakarat Bambel, Lawe Alas, Tanoh Alas dan Babul Rahmah, tuturnya, Sabtu 21 Januari 2023.

Karena itu, kami warga Lawe Alas sangat berterimakasih kepada Bupati dan Wabup Hasanuddin B, Ali Basrah, Raidin Pinim dan Bukhari.

Ucapan terimakasih juga kami utarakan kepada Pj Bupati Drs. Syakir dan Kadis PUPR Agara. “Sebab, keseriusan mereka membuat jembatan ini bisa selesai akhir tahun 2022 lalu.”

Sementara itu, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Agara, Sadli Desky, mengatakan pembangunan Jembatan Rangka Baja Silayakh menghubungkan tiga kecamatan, dimulai sejak tahun 2014, hingga 2022 dengan total dana Rp42.178.689.120,08 miliar

Kata dia, dana pembangunan jembatan Silayakh tersebut bersumber dari APBN, APBA dan APBK Aceh Tenggara, dengan rincian, 2014 Rp1,9 miliar, 2015 Rp3,5 miliar, 2016 Rp3 miliar, 2018 Rp5,4 miliar.

Foto: Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Agara, Sadli Desky. (Pardi)

“Namun, karena Recofusing dana tahun 2018, turun menjadi Rp2,9 miliar, tahun 2019 Rp17 miliar, 2020 tercatat sebesar Rp9,5 miliar, tahun 2021 sebesar Rp1,3 miliar dan tahun 2022 sebesar Rp10 miliar, urai Sadli.

Mustafa, Pejabat Pembuat Komitmen, terkait kualitas jembatan rangka baja itu, mengaku jika pembangunan jembatan itu sudah sesuai dengan spesifikasi dan perencanaan.

Dia menjelaskan, bahwa itu sudah diuji hasil Laboratorium tentang kekuatan lantai jembatan dan tekanan beton rata-rata telah diuji.

“Yakni 350 k sebelum pelaksanaan di lapangan, juga dilakukan di saint Mix Formula (komposisi campuran) tahapan bahan-bahan material akan digunakan.”

Selain itu, kata Mustafa, beban dari bangunan atas ke bangunan bawah, disalurkan melalui bantalan Elastomer.

Jembatan memiliki tingkat elastis tertentu untuk meredam getaran, ketika jembatan diberikan beban hidup atau ketika kendaraan lewat, ungkapnya.

Jadi, kata dia, getaran itu adalah hal biasa karena dilewati beban hidup. “Makin panjang bentang jembatan, biasanya getaran makin kentara.”

Menurut dia, getaran jembatan panjang 30 meter dengan jembatan bentang 60 meter, itu berbeda. Kemudian, pegangan jembatan (Handrail) berguna bagi pengguna jalan, agar tidak jatuh ke hulu sungai.

Terkait karat rangka jembatan, itu merupakan hal biasa, dan tak mengurangi kualitas jembatan. “Alasannya, karat muncul akibat panjang dan jauhnya jarak perjalanan dari pabrik menuju lokasi proyek.”

Dalam perjalanan, terang Mustafa, sulit menghindari adanya goresan dan gesekan antar sesama komponen selama perjalanan.

“Tetapi, karat muncul itu juga telah diatasi dengan pemberian lapisan pelindung kembali (Di Galvanis Ulang),” tutup Mustafa.

Informasi diterima IndonesiaGlobal.Net, peresmian Jembatan Silayakh itu, akan diresmikan Pj Gubernur Aceh, pada Selasa 24 Januari mendatang. (MAG)

 

Editor: VID