
IG.NET, BANDA ACEH – Hasil evaluasi kinerja Pengadilan Tinggi Banda Aceh (PT BNA), tercatat telah menerima total 677 perkara berasal dari 22 Pengadilan Negeri di Provinsi Aceh sepanjang tahun 2022.
Sejauh ini, menurut Sistem Informasi diterima dari hasil Penelusuran Perkara (SIPP) disampaikan Taqwaddin, Humas Pengadilan Tinggi Banda Aceh, jumlah perkara semakin meningkat hingga Jumat 30 Desember 2022.
Adapun perkara sudah diterima di tahun 2021, sebanyak 66 perkara dan di tahun 2022 sebanyak 677 perkara telah diadili atau diputuskan, ungkapnya.
Dia menjelaskan, melalui sidang putusan sejumlah 666 perkara dan sisanya di tahun 2022, sebanyak 74 perkara. “Total capaian penyelesaian perkara sebesar 90 persen.”
Secara ringkas, hasil rekapitulasi perkara di tahun 2022 sendiri, kata dia terdiri dari empat pembidangan perkara. Yaitu Perdata, sisa di tahun 2021 lalu sebanyak 8 perkara.
Sementara jumlah perkara diterima untuk tahun 2022, sebanyak 126 perkara dan telah melalui proses putusan atau diadili sebanyak 121 perkara.
“Sisanya di tahun 2022, sebanyak 13 perkara dengan capaian penyelesaian 90,30 persen.”
Kemudian, lanjut Taqwaddin untuk perkara pidana di tahun 2021 lalu, sebanyak 53 perkara. Telah melalui proses pengadilan sebanyak 504 perkara dan sudah melalui proses putusan sebanyak 498 perkara.
“Lalu, untuk jumlah sisa tahun 2022 sendiri, sebanyak 59 perkara dengan capaian penyelesaian 89,41 persen,” katanya.
Selain itu, untuk kasus perkara Tipikor di tahun 2021 lalu, sebanyak tiga perkara. Sedangkan di tahun 2022 sebanyak 38 perkara. Yang telah melalui proses putusan sidang,sebanyak 41 perkara. Untuk tahun 2022 sebanyak 0 perkara dengan capaian penyelesaian 100 persen.
Sedangkan untuk perkara anak, di tahun 2021 sebanyak dua perkara. Untuk tahun 2022 sebanyak enam perkara, dan yang telah melalui proses persidangan dan juga putusan sebanyak enam perkara dengan capaian penyelesaian 75 persen.
Berdasarkan dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa kuantitas perkara sepanjang tahun 2022,sebanding dengan jumlah perkara pada tahun 2021.
Dari jumlah data tersebut, perkara terbanyak telah diadili oleh Majelis Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Banda Aceh, yakni perkara pidana dengan klasifikasi narkotika.
Dimana, jelas dia dari jenis kejahatan penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut, terakumulasi sebanyak 364 perkara dari total keseluruhan sebanyak 557 perkara pidana ditangani di tahun 2022.
Dalam keterangan akhirnya, sejauh ini Ketua PT BNA, Dr Suharjono menyatakan jumlah besaran perkara telah ditangani tahun ini oleh Pengadilan Tinggi Banda Aceh, diharapkan dapat menjadi unsur pendukung dan bahan pertimbangan kuat bagi Mahkamah Agung serta Presiden melalui Kemenpan RB.
“Untuk menaikkan tipe pengadilan tinggi kita dari selama ini tipe B, menjadi Tipe A.” Dan juga, kata dia proses kenaikan tipe itu sudah diusulkan ke Mahkamah Agung melalui Dirjen Badilum dan Deputi Kelembagaan Kemenpan RB, tutup Suharjono.
Silvia melaporkan
Editor : DEP
1 thought on “Kasus Perkara Banding di Banda Aceh, Meningkat di Tahun 2022”