
Kekerasan Perempuan Dan Anak Masih Tinggi, Pj Bupati Tanimbar: Tanggungjawab P2TP2A Harus Lebih Baik
IG.NET, SAUMLAKI – Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar Daniel Indey, lantik pengurus pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tanimbar, di Pendapa Bupati. Turut hadir Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Selasa 27 Desember 2022.
Daniel Indey menjelaskan, dengan pelantikan ini diharapkam lahir semangat baru dapat mengembangkan amanah, baik untuk membawa P2TP2A daerah ke depan lebih baik.
“Mengingat angka kekerasan terhadap wanita dan anak cukup tinggi di Tanimbar,” imbuhnya kepada IndonesiaGlobal.Net.
Selain itu, dia berharap pengurus P2TP2A disuguhi sejumlah tugas harus dilaksanakan, antaranya memberikan pelayanan konseling dan secara psikologis melalui tatap muka, telpon, surat pun media lainnya.
“Terutama dalam memberikan pelayanan medis guna pemulihan fisik maupun pshikis terhadap anak dan perempuan yang mengalami korban kekerasan.”
Menurut Daniel, memberikan layanan pshiko sosial pun mediator dalam kasusnya, harus memberikan layanan hukum bagi korban memerlukan konsultasi hukum.
“Bahkan pengacara sebagai pendampingan saat proses hukum terhadap kasus kekerasan dialami,” ucap Daniel.
Berdasarkan data kasus korban kekerasan ditangani Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, di tahun 2021, ungkap dia sebanyak 15 kasus kekerasan, dengan rincian, kekerasan terhadap perempuan sebanyak tiga orang dan untuk anak sebanyak 12 orang.
Kemudian, pada Tahun 2022, sampai dengan bulan November kemarin, terdapat 18 kasus kekerasan. Terhadap perempuan enam orang dan anak 12 kasus, hal ini terbilang sangat tinggi di daerah ini, tegas Indey.
Karena itu, dia berharap tanggungjawab diemban bagi pengurus P2TP2A ini, dapat dijawab dengan peran dalam menyelesaikan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Tanimbar.
“Kami berharap, dengan angka kekrasan begitu tinggi ini, itu menjadi tanggungjawab besar bagi P2TP2A ke depannya dan harus terus meningkatkan peran.”
Kata Indey, mulai mendampingi saat konsultasi, bahkan hingga proses hukum berlangsung agar tingkat kasus kekerasan tehadap perempuan dan anak bisa ditekan.
“Sehingga di tahun-tahun mendatang perempuan dan anak aman dari tindakan kekerasan.” Dia juga menjelaskan ada kasus kekerasan tidak dilaporkan oleh korban karena alasan tertentu.
“Sehingga tanggungjawab P2TP2A tidak boleh memberikan toleransi terhadap segala bentuk kekerasan bagi perempuan dan anak.”
Dia menegaskan untuk selalu melakukan koordinasi dan partisipasi pada semua pihak. Baik pemerintah, swasta dan seluruh lapisan masyarakat, katanya.
“Itu dilakukan guna membangun kerja sama untuk mencegah dan mengurangi tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak di daerah ini,” harap Pj Bupati Daniel.
MAG/ Adam M melaporkan
Editor : DEP
[…] Sumber Berita: indonesiaglobal.net […]