EkonomiJendela Ala

Produksi Hasil Ikan Air Tawar di Abdya, Capai 435 Ton

×

Produksi Hasil Ikan Air Tawar di Abdya, Capai 435 Ton

Sebarkan artikel ini

IG.NET, ABDYA – Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Barat Daya mencatat total produksi Budidaya Ikan air tawar di daerah itu terhitung dari Januari hingga Juni 2022 mencapai 435 ton.

Adapun jumlah 435 ton hasil produksi itu, meliputi budidaya ikan air tawar di kolam, ikan air payau di tambak dan perairan umum,” ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Abdya, Chalid Hardani, Jumat 9 Desember 2022.

BANNER

Menurut dia, jumlah produksi ikan air tawar mencapai 435 ton per enam bulan itu berasal dari 2995 petani aktif budidaya ikan air tawar. “Baik kolam, tambak, sawah pun perairan umum di kabupaten ini.”

BACA JUGA:   Shell Resmi Tutup Semua SPBU di Medan

Kata dia, sebahagian hasil produksi ini dipasarkan oleh pedagang ke Medan, Provinsi Sumatera Utara. Sebagian lagi memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dan rumah-rumah makan di sini.

Dia menjelaskan, bahwa hasil produksi ikan air tawar diperoleh petani budidaya sebanyak 435 ton per enam bulan atau 870 ton/tahun itu, dinilainya masih tergolong kecil dibandingkan potensi budidaya ikan air tawar di Abdya.

Sebab, potensi budidaya ikan air tawar di Abdya mencapai 1.746 hektar, ditambah lagi dengan potensi budidaya ikan air payau luasnya mencapai 783 hektar.

Belum lagi kata dia, Mina padi. ” Kalau lahan kita cukup luas, hanya saja pemamfaatan masih kurang.” Menurutnya, dari Januari sampai Juni 2022 ini baru ada sekitar 1.231 hektar.

BACA JUGA:   Shell Resmi Tutup Semua SPBU di Medan

“Baik tambak, kolam dan program mina padi di sawah.”

Selain itu, kurangnya pemanfaatan lahan untuk kolam budidaya ikan air tawar dan tambak budidaya ikan air payau tersebut, bisa jadi disebabkan faktor masyarakat pemilik lahan keterbatasan modal usaha.

Kemudian, ungkap Chalid, proses pembuatan kolam dan tambak budidaya ikan ini kan harus mengunakan excavator (beco) dan butuh biaya besar. “Bisa jadi mereka keterbatasan modal untuk itu.”

Sementara itu, dia mengatakan bahwa untuk sumber air  kebutuhan budidaya kolam dan tambak di kabupaten ini, sangat melimpah. “Baik di Kecamatan Manggeng, Tangan-Tangan, pun kecamatan lainnya.”

BACA JUGA:   Shell Resmi Tutup Semua SPBU di Medan

Kata Chalid, jika semua lahan berpotensi itu dimanfaatkan secara keseluruhan, tentunya ekonomi masyatakat menjadi lebih meningkat, ditambah lagi jika prospek pasarnya juga bagus dan cerah.

Kemudian, kendala berikutnya, dia mengatakan iika pemilik lahan sepertinya kurang berminat membuka usaha budidaya tersebut. Karena faktor pasar, dimana paska panen pembudidaya tidak tahu kemana akan menjual hasi produksinya.

Chalid juga menyebutkan, jika kebutuhan komsumsi masyarakat Abdya terhadap ikan air tawar masih rendah, terkecuali ikan air payau jenis lele. “Kalau jenis lain kurang,” katanya.

 

MAG/ Mustafa melaporkan

Editor : DEP

Shell Resmi Tutup Semua SPBU di Medan
Ekonomi

INDONESIAGLOBAL – Shell Indonesia memutuskan untuk menutup seluruh operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Medan, Sumatera Utara pada…

Ternyata di Aceh Ada Harta Karun
Ekonomi

INDONESIAGLOBAL – Ternyata di Aceh ada harta karun emas yang jumlahnya cukup banyak, letaknya di wilayah berikut. Provinsi Aceh merupakan…