
IG.NET, ACEH BARAT – Bertempat di Aula Gedung Kuliah Terintegrasi (GKT) Kampus UTU, Alue Penyareng, Kamis 24 November 2022, Rektor Uiversitas Teuku Umar Dr. Ishak Hasan, membuka kegiatan Seminar Serantau Isu-Isu Komuniti (SSIK) 2022 digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP UTU).
Pada seminar kali ini mengusung tema “Collaborative Action on The Fourth Industrial Rebolution in Achiebing Community Welfare,” serta mengadirkan sejumlah nasumber yakni, YBhg. Dato’ Prof. Dr. Roslan Bin Sulaiman dari Universiti Putra Malaysia, Prof. Muhammad Zamrun Firihu dari Universitas Halu Oleo, Indonesia.
Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU dari Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Herman Fithra, ST., MT., IPM., ASEAN.Eng dari Universitas Malikussaleh, dan Ir. R. Agung Efrino Hadi, MSc, Ph.D, IPM. dari Universitas Abulyatama Aceh.

Dalam sambutan, Dr. Ishak mengungkapkan rasa terimakasih kepada para narasumber telah bersedia menjadi pembicara pada kegiatan ini, ia pun mengapresiasi panitia dari FISIP yang menjadi tuan rumah konferensi ini.
“Saya sangat senang dapat menyampaikan sambutan yang sangat hangat kepada Anda semua, terutama kepada pembicara yang kami undang yang telah menerima undangan kami untuk mengadakan seminar ini, juga terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang menjadi tuan rumah SSIK 2022 ini,” ungkapnya.
Dr. Ishak berharap dari kegiatan ini dapat berbagi hasil penelitian sehingga dapat mengembangkan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi masyarakat dan kemajuan bangsa.
“Dengan mengikuti seminar ini, sangat diharapkan kita semua dapat berbagi hasil penelitian kita kepada masyarakat dan terus mengembangkan ide dan pengetahuan baru. Hal-hal tersebut merupakan langkah penting dalam usaha menyelesaikan problematika yang terjadi ditengah masyarakat,” harapnya.
SSIK 2022 merupakan konferensi untuk komunitas ilmuwan sosial dari dua Negara yaitu Indonesia dan Malaysia. Konferensi Internasional ini pertama sekali digelar di Universiti Putra Malaysia (UPM) Selangor pada November 2019 lalu.

Dekan FISIP Basri, SH., MH pada kesempatannya menyampaikan bahwa sangat menarik memahami mengenai aksi kolaborasi, mobilitas, perjumpaan budaya, dan saling koneksi sosial dari dua Negara, sehingga dapat memperkaya khazanah teori melalui studi kasus dan studi empiris.
Konferensi ini menjadi bagian dari upaya bersama para peneliti Indonesia-Malaysia untuk menggali permasalahan sosial dan isu-isu masyarakat yang patut mendapat perhatian para pengambil kebijakan. “SSIK sebagai platform akademis bagi para peneliti untuk mempresentasikan temuan riset terkini tentang isu-isu sosial kemasyarakatan,” Jelas Basri
Acara diketuai oleh Dr. Akmal Saputra, MA ini mendapatkan apresiasi yang positif baik dari peserta maupun pembicara. Peserta berkesempatan untuk berinteraksi dengan para keynote speaker selama sesi pleno dan dengan peneliti atau pakar lain selama sesi paralel.
Ada puluhan penyaji dalam sesi paralel dan juga peserta lainnya yang berasal dari Indonesia dan Malaysia. Setiap peserta mempresentasikan secara daring dan luaran konferensi ini berupa prosiding terindeks internasional.
Rillis (Aduwina Pakeh / Humas UTU).