
IG.NET, LANGSA – Hubungan Darat Medan-Banda Aceh terputus sejak Selasa 15 November malam hingga Rabu 16 November 2022 pagi. Ribuan penumpang dalam ratusan bus dan truck dari dua penjuru provinsi bertetangga ini terpaksa tidur dengan posisi duduk.
Terkendalanya hubungan darat antara Provinsi Sumatera Utara dan Aceh ini akibat tergulingnya truck intercooler dengan posisi melintang badan jalan negara, Nasir, supir bus non stop PT Putra Pelangi Perkasa via telpon seluler saat dihubungi IndonesiaGlobal.Net
Menurut Nasir Rabu dinihari tadi, setiba bus dikemudikannya di lokasi sekitar pukul 23.14 tadi malam, di depannya sudah berjejer ratusan bus dan truck dari arah Medan.
Mengutip keterangan warga setempat kata nasir lagi, truck 22 roda ini sebelum terguling lebih dahulu terperosok di bahu jalan saat meukeuruweh. (berselisih) dengan kenderaan besar berlawanan arah.
Lokasi kemacetan total ini terjadi antara perbatasan Aceh-Sumut dengan Sungai liput, Aceh Tamiang. Sebelumnya di kawasan serupa sempat terjadi kemacetan total selam lima hari. Hal itu terjadi ketika banjir besar mendera kawasan dan menutupi badan jalan negara ini.
Secara terpisah Udin salah seorang supir Patas Putra Pelangi lainnya menjelang tayang berita menambahkan, kendaraan mulai lolos satu persatu setelah pihak petugas menggeserkan badan truck yang melintang jalan.
Begitu pun masih belum mulus sehubungan diberlakukan sistim buka tutup. Diperkirakan pasca shalat zuhur baru normal kembali.
Di antara penumpang banyak kecewa, target untuk bisa terbang siang ini dengan pesawat ke Kualalumpur, dan Jakarta tidak bakal terkejar.
NOVI KORBAN TRUCK INTERCOOLER
Sementara itu Novi Melianty ibu seorang putri, PNS pada Dinas Pangan Aceh Jaya, menjadi korban kelalaian sebuah truck intercooler di Desa Padang Datar. Selasa petang kemarin.
Petang itu Novi membonceng Putri tunggalnya Andini Fathin dari Kantor Kuala Meurisi menuju kediaman Keude Kruengsabe. Di tengah hujan lebat, tiba-tiba di Kayee Unoe kepergok truck mogok tanpa memasang rambu segitiga, sambil menginjak pedal rem Dia mengelak. Diduga terselip lalu mukanya membentur badan truk raksasa berkonstruksi besi padat milik dr Adi salah seorang spesialis di RSUZA.
Saat itu korban langsung terkapar dan putrinya terpelanting ke aspal. Usai penanganan pertama di RSUD Teuku Umar Calang, korban langsung di rujuk ke RSUZA Banda Aceh.
Putrinya dalam keadaan selamat dan helm yang dipakai hancur lebur. Bagian bibirnya bonyok lima gigi depannya goyang dan pipi atasnya bengkak berat, tanpa sobekan berkat terlindungi helm yang selalu dipakainya.
Redaksi Melaporkan