Nanggroe AcehNasional

Paska Banjir, Hubungan Darat Dua Provinsi Masih Tersendat

×

Paska Banjir, Hubungan Darat Dua Provinsi Masih Tersendat

Sebarkan artikel ini

IG.NET, BANDA ACEH – Hubungan Darat Banda Aceh-Medan Provinsi Sumatera Utara, masih tersendat-sendat. Pun air menggenangi ruas jalan negara antar provinsi itu sudah mulai surut

Diketahui, tersendatnya hubungan darat terutama di Kawasan Simpang Seumadam Aceh Tamiang ini, menurut kalangan supir kepada IndonesiaGlobal.Net, akibat banyaknya deretan kendaraan mogok.

BANNER
Foto : Hubungan Darat Banda Aceh-Medan Provinsi Sumatera Utara masih tersendat-sendat. (Ist)

Adapun jenis kendaraan mogok tersebut, dari roda empat, enam, delapan, hingga kendaraan roda sepuluh jenis tronton, kata mereka.

“Banyak sekali kenderaan terperosok pun mogok di tengah dan pinggir badan jalan. Sehingga kendaraan belum bebas lalulangan.” Ungkap mereka di terminal antar provinsi Batoh, Banda Aceh, Senin 7 November 2020 malam.

BACA JUGA:   Polisi Segera Rampungkan Perkara Pengelolaan Zakat Pada BPKK Agara
Foto : Jepretan Warga Seureuway Aceh Tamiang. (Ist)

Hal senada turut dikatakan Zainudin Amin, Pimpinan perusahaan PT Putra Pelangi Perkasa kantor pusat Jalan Mohd. Jam Banda Aceh. Dia membenarkan belum mulusnya jalur jalan antar provinsi pada kawasan bekas banjir tersebut.

“Pun demikian, bus dari Medan menuju Banda Aceh mulai beroperasi kembali sejak malam ini,” kata Zainudin.

Foto : Personel Polri bersama warga membantu evakuasi kendaraan penumpang terjebak baniir. (Screenshot video)

Muchlis agen bus sama saat dihubungi IndonesiaGlobal.Net di Terminal Bus Kota Langsa, mengatakan terminal kota sepi sejak Kamis 3 November 2022, kekinian mulai ramai kembali.

“Kedatangan bus antar provinsi di kota ini belum bisa diprediksi, akibat masih ada hambatan di sepanjang kawasan terendam banjir,” katanya.

BACA JUGA:   IRT di Aceh Tenggara, Jadi Pengedar Narkoba

Selain itu, upaya tidak terganggunya lalu lintas kendaraan di kawasan ini secara totalitas, terutama di kawasan Kampung Tengah.

“Kekinian pihak kepolisian setempat memberlakukan sistem buka tutup,” sebut Muchlis, melalui telepon selulernya.

Pengamatan IndonesiaGlobal.Net di Terminal Mobar Gampong Santan Aceh Besar, terlihat suasana masih kosong melompong.

Foto : Tersendatnya hubungan darat terutama di Kawasan Simpang Seumadam Aceh Tamiang, menurut kalangan supir akibat banyaknya deretan kendaraan mogok. (Ist)

Agam Pawirsa, salah seorang wartawan senior dalam Channel Youtubenya terus menayang suasana banjir terkini di daerah itu.

Dari tayangan Youtubenya, terlihat banjir mulai surut dan warga mulai beraktifitas.

Kepada IndonesiaGlobal.Net, dia juga menyanggah tentang lintasan air bah di atas lantai jembatan Kuala Simpang sembari mengirim gambar lain.

BACA JUGA:   KIP Agara Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada 2024

“Jika jembatan terendam katanya, maka kota Kualasimpang ikut tenggelam.” Begitupun, dia tidak menyebutkan ada jembatan rangka baja lain di wilayah Aceh Tamiang ikut terendam.

Foto : Kendaraan Mopen Pribadi menunggu antrian. (Ist)

Para Harlan bus di Lambaro Aceh Besar, membenarkan kenderaan kecil dan besar mulai Selasa 8 November 2022 dinihari saat berita ini ditayangkan, mulai kembali.

“Rata-rata kenderaan ini baru lolos satu persatu dari jebakan banjir antara Mingu tengah malam hingga Senin pagi.” Katanya.

 

Video Amatir Warga Saat Banjir

 

Selain banjir mendera sebagian Aceh pada jalur utama Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, juga terjadi longsoran pada jalur tenggara dan tengah serta lintasan Pantimura (Pantai Timur dan Utara) dengan dengan Gayo Lues.

Diketahui, hubungan Pantimura sempat terputus total selama tiga hari terutama di kawasan hulu Peureulak.

 

Adnan NS melaporkan

Editor : DEP