
IG.NET, BANDA ACEH – Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki, mendadak meninjau lokasi banjir besar yang sempat terputusnya hubungan darat Aceh-Sumut selama tiga hari.
Dengan kedatangannya Minggu 6 November 2022 petang ke Aceh Tamiang, pihaknya terpaksa membatalkan agenda kunjungan kerjanya ke Kabupaten Aceh Jaya, Senin 7 November 2022. Rencana kunjungan kerja ke “Negeri Meureuhom Daya”, Aceh Jaya ini sudah dipersiapkan sejak lama.
Kedatangan orang nomor satu di Aceh, ke daerah sedang dilanda musibah terbesar dalam rentang waktu dwi windu ini, telah membangkitkan semangat para korban banjir di daerah ini. Kunjungan Pj Gubernur Aceh ini persis pada hari keempat daerah ini didera banjir.
Menurut amatan IndonesiaGlobal.Net, kondisi Aceh Tamiang empat hari sebelumnya, persis bagaikan “negeri tak bertuan”. Jangankan kedatangan tuan besar (gubernur), tuan kecil (bupati) pun tak kelihatan batang hidungnya, selama musibah ini dialami warganya.

Namun, anehnya saat kunjungan sang gubernur ke lokasi banjir, sang bupati pun tiba-tiba nongol juga mendampinginya, sebut Adi salah seorang warga setempat kepada media ini.
Banjir kali ini terbesar dalam sejarah ungkap Rizal warga Kota Lintang, Kuala Simpang ikut mengungsi di masjid desa ini. Air sungai sempat melintas jembatan terpanjang kedua di Pantai Utara dan Timur Aceh.
“Ini tidak pernah terjadi lanjut. Untung saja tidak tersangkut batang kayu besar, jika tidak pasti jembatan rangka baja ini bisa porak- poranda,” ungkapnya

PJ Gubernur Aceh muncul di kawasan lokasi banjir Aceh Tamiang ini menatap langsung keadaan alam dan warganya, sembari memberikan beberapa intruksi langsung kepada bupati dan instansi terkait.
Hubungan darat sampai Minggu tengah malam belum normal seperti sediakala. Hubungan darat antar dua provinsi ini hanya bisa dilintas kenderaan besar dan tinggi memiliki corong saringan udara menjulang ke atas saja.
Sementara kendaraan kecil lainnya, masih menanti surutnya air secara total. Belum lagi banyak kendaraan rusak akibat engine-nya masuk air saat terangkap hendak menerobos jalur jalan tergenang itu.
Dalam tinjauan mendadak itu, Achmad Marzuki, meminta agar seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) terkait dengan penanganan bencana banjir, agar segera menginventarisir kebutuhan setiap posko pengungsian di daerah ini.
Video Amatir Warga, Mobil Kedap Air
Achmad menyampaikan beberapa intruksi ini usai meninjau kondisi banjir di Jalan Perbatasan Aceh-Sumatera Utara.
“Banjir tentu telah membuat masyarakat kita, khususnya di Aceh Tamiang ini menderita,” ucap Achmad Marzuki

Pihak SKPA diminta untuk menginventarisir semua kebutuhan di posko maupun di berbagai titik pengungsian warga.
Selain itu, Ahmad Marzuki juga meminta dinas terkait supaya selalu berkoordinasi agar penanganannya bisa lebih intensif. Yang utama diinventarisasi adalah pengadaan kebutuhan pokok (pangan) dan sandang itu sendiri.
Pj Gubernur meminta segera mengamati dan melakukan langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjangkitnya serangan diare dan penyakit gatal-gatal berbagai titik pengungsian.
Selain mengarahkan perhatian pada para pengungsi, dia menginstruksikan pihak dinas terkait untuk memberikan bantuan alat pembersih kepada sekolah-sekolah yang terendam banjir, agar anak-anak bisa segera bersekolah kembali pasca musibah ini.
“Kita harus bersatu padu dan bergerak bersama mulai, Pemerintah Aceh, Pemkab, TNI, Polri, organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa juga harus ikut saling bahu membahu untuk kemuslahatan ummat,” pinta Achmad Marzuki lagi.
Dalam hal ini Dia mengingatkan beberapa kebutuhan dinilai mendesak selain kebutuhan pokok, seperti beras, mie instan, telur, sarden, minyak goreng, air bersih, susu, matras, pampes dan pembalut wanita dan lainnya harus diperhatikan semua.

Sementara itu, Zainuddin Amin Pimpinan Perusahaan Bus Putra Pelangi Perkasa, membenarkan bus masih antrian untuk berusaha melintas sistim buka tutup yang akan diberlakukan pada jalur ini andai permukaan air mulai menyusut kelak.
Kata dia, beberapa armadnya mengalami gangguan pada bagian elektrinya, sehingga tidak bisa langsung beroperasi kembali.
Adnan NS melaporkan
Editor : Redaksi