
IG.NET, LANGSA – Balai Monitor (Balmon) Spektrum Frekwensi Radio Kelas II Banda Aceh menggelar Ujian Negara Amatir Radio (UNAR) di Hotel Harmoni Kota Langsa, diikuti 31 peserta selama satu hari, terdiri dari Calon Amatir Radio dan Amatir Radio naik Pangkat. Minggu 6 November 2022
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Langsa saat sambutan pembukaan mengatakan, saat ini kegiatan amatir radio hadir dengan sistem Komunikasi Radio tetap bertahan di tengah lahirnya platform layanan komunikasi Nirkabel dan akses internet seperti WhatSApp, Line, Skype dan WeChat.
Kata dia, ini suatu bukti bahwa radio nirmassa masih tetap dinikmati. Agar ada hubungan silaturrahmi dengan kami di Dinas Kominfo usai ujian nanti, kadis pun meminta Kepala Balmon Kelas II Banda Aceh, untuk membuat Organisasi Radio di Kota Langsa.
Menurut kadis, sesuai Permen Kominfo No. 17 Thn 2018 Tentang Kegiatan Amatir Radio dan Komunikasi Radio Antar Penduduk pada pasal satu ayat satu, disebutkan komunikasi Radio adalah telekomunikasi dengan mempergunakan gelombang Radio.
“Jadi, radio merupakan alat berkomunikasi jarak jauh sesuai dengan kata TELENYA.”
Komunikasi, terang dia adalah proses pengoperan pesan atau lambang dari komunikator kepada komunikan tujuan dapat merubah sikap, sifat pendapat dan perilaku.
“Agar komunikasi melalui media Radio komunikatif setelah komunikasi berlangsung, menimbulkan satu kesamaan makna sesuai kata dasarnya “COMMUNIS.” Dengan demikian terjadi perubahan pada diri komunikan, yaitu Cognitif, Afektif dan Conatif, kata dia.
Sementara itu, Kepala Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Kelas II Banda Aceh Luthfi, saat laporan sambutan mengatakan, Ujian Negara Amatir Radio disingkat UNAR adalah ujian negara bagi calon amatir radio, atau amatir radio guna menetapkan tingkat kecakapannya.
Kata dia, untuk menentukan kecakapan tersebut, maka digelar ujian dengan sistem Computer Asisted Test (CAT) dengan tema kegiatan “Melalui UNAR Kita Wujudkan Legalitas dan Tertib Penggunaan Spektrum Frekwensi Radio di Aceh.”
“Kita harapkan implementasi dalam penanggulangan bencana alam atau non alam dapat optimal,” tutup Luthfi.
Redaksi Melaporkan