
IG.NET, ACEH – Hubungan darat Banda Aceh-Medan belum kunjung normal sejak Kamis 3 April 2022, diakibatkan banjir besar melanda Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur dan Kota Langsa. Kebutuhan Sembilan bahan pokok terpaksa didatangkan via jalur laut.
Tidak hanya itu, sejumlah kecamatan di kedua daerah ini praktis terkurung banjir. Banjir juga ikut meluas dan merendam rumah warga ke kawasan seberang sungai Kota Langsa persis di bagian Selatan arah hulu. Ungkap beberapa kepada IndonesiaGlobal.Net via telepon seluler, Sabtu 5 November 2022 petang.
“Banjir kali ini terparah bang setelah banjir serupa 2006 lalu,” kata Muhammad Hanafiah. Kondisinya sangat memprihatikan, bantuan pencarian korban meninggal dan bantuan bahan pokok, sudah dua banjir tak kunjung datang.

Zainudin Amin, Kepala Kantor Pusat Armada Bus Putra Pelangi Perkasa, dihubungi di Kantornya Jalan Muhammad Jam Banda Aceh, mengungkapkan pihaknya telah menyetop penjualan tiket bus ke jurusan Medan, Jakarta-Bogor dan Bandung.
Dia mejelaskan, jika ratusan penumpang bus dari Medan- Banda Aceh pulang pergi masih terjebak di Aceh Tamiang dan Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
“Di antara mereka banyak yang mengomel meminta busnya memutar haluan ke Medan dan Banda Aceh serta meminta pengembalian ongkosnya. Mereka seperti tak mau tahu dengan kondisi bencana alam, bukan kesalahan pihak bus,” imbuh Zainudin Amin.
Sementara Wahyudi, khusus terjun ke lapangan dan Adi mengaku berhasil lolos dari jebakan banjir dengan cara menumpang bus tronton dan intracooler.
“Sejak hari pertama banjir hingga tadi malam, tidak terlihat kesibukan para petugas SAR, Badan Penanggulangan Bencana Alam dan aparat di sana,” bebernya.
Menanggapi Kondisi Keprihatinan, Dua Tokoh Setempat Berbicara
Hanafiah warga Bukit Tempurung dan Z. Amin tokoh di sana mentasilkan, kawasan ini persis “seperti negeri tak bertuan.”
Hal ini sangat berbeda dengan penanganan bencana di daerah lain, tim tanggap darurat langsung berada di lapangan, kata mereka.

Wahyudi melanjutkan, menurut dia upaya penyeberangan kenderaan roda dua dan empat terperangkap dilakukan atas inisiatif pihak swasta, bukan upaya dari pemerintah.
Kata dia, setiap kenderaan roda dua dipungut biaya penyeberangan ke titik aman yang jauh itu Rp30.000, perkenderaan. Sedabgkan untuk jenis roda empat, tarifnya dibandrol antara Rp700.000, hingga Rp1.000.000.
“Diketahui nilai tarif itu, tergantung hasil negoisasi dan besar kecilnya kendaraan,” sebut Wahyudi.
Dari Medan, Sumatera Utara, Burdansyah AL warga Duri, Provinsi Riau bersama empatnya rekannya sedang melakukan touring Bengkalis-Sabang.
“Bersama lima rekannya itu, setiba di Medan Jumat malam, kami terpaksa mengurungkan niat menuju Aceh.” Katanya kepada IndonesiaGlobal.Net, Sabtu 5 November 2022 malam.
Terpisah, Nyonya NRK Gading akan bertolak ke Kuala Lumpur dalam rangka pengobatan putranya Dawoodsyah Bintang Muda, Jumat 11 November 2022 mulai galau, karena tiket keberangkatan pulang-pergi sudah dibelinya.
M. Husein Kadis Kominfo Pemko Langsa kepada IndonesiaGlobal.Net membenarkan, untuk mengatasi lonjakan harga kebutuhan pokok di Langsa, pihak swasta telah dilakukan pasokan kebutuhan pokok dari Pelabuhan Belawan ke Kuala Langsa, Sabtu petang.
Rizal salah seorang pengurus Organda Aceh Tamiang mengungkapkan, seiring putusnya hubungan Aceh-Sumut, harga sembako mulai bergerak naik.
Fazly salah seorang pensiunan kepada IndonesiaGlobal Net, Sabtu tengah malam, mengemukakan kondisi keprihatinan dan terkesan kurang cepat tanggap di lapangan karena Bupati Aceh Tamiang Mursil, SH sedang menjalani perawatan kesehatan di Negeri Jiran Singapura, tutupnya.

Akibat banjir, hal lainnya terjadi. Sejumlah truk pengangkut ayam dan sayur-mayur serta buah-buah terpaksa melelang barang dagangannya dengan harga murah daripada terancam busuk.
Adnan NS melaporkan
Editor : DEP