
IG.NET, ACEH BARAT – Azizon Nurza masuk Nominasi Best CSR & ESG Leadership di perhelatan CSR Global & ESG Awards 2022 berlangsung di Hanoi, Vietnam. 3-4 November 2022.
Berbekal pengalaman selama 20 tahun bidang CSR dan kehumasan itu, membuat Azizon mampu memodifikasi implementasi program CSR.
Sehingga, dia pun dapat membantu menciptakan keseimbangan antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan sekitar.
Azizon Nurza, saat dihubungi IndonesiaGlobal.Net, membenarkan terkait namanya masuk mominasi tersebut.
“Kita tunggu pengumuman sore besok ya. Siapa pemenangnya,” tulis Azizon, melalui pesan WhatsAppnya, Rabu 2 November 2022.
Diketahui, Azizon dinilai berhasil menggunakan berbagai strategi memodifikasi implementasi program CSR dengan berupaya penuh, agar keberadaan perusahaan dapat mendukung penuh pencapaian Sustainability Development Goals (SDG’s) serta mengacu pada standar ISO 26000.
Adapun Inovasi Utama dilakukan dia, antaranya menyusun skala prioritas program CSR dengan kolaborasi Pentahelix (multi stakeholder), menciptakan Siklus Linear Perencanaan Program CSR Berbasis Perencanaan Operasional Industri, dan membuat Metode Pemantapan dan Pemanfaatan SDM Lokal Berkelanjutan.
Informasi lain diterima, dari tahun 2013 hingga saat ini, dia pun berhasil membawa perusahaan tempatnya bekerja meraih 50 penghargaan lebih bidang CSR/PR.
Selain itu, Azizon juga lima tahun berturu-turut dinobatkan sebagai Manajer CSR & Public Relations terbaik Indonesia.
Antaranya, Manager CSR terbaik dalam Indonesia SDGs Award (ISDA) tahun 2018, diserahkan langsung Menteri PPN/Kepala Bappenas, Manager CSR & PR Terbaik Tahun 2019 dari Majalah CSR Indonesia, The Best Firgure PR & CSR Tahun 2020 Seven Media Asia Award.
Kemudian akhir 2021 lalu, Azizon didapuk sebagai tokoh Public Relations berpengaruh Indonesia saat Jambore PR Indonesia di Bali.
Dengan berbagai kemampuan dan pengalamannya tersebut, Azizon juga menuangkan tulisannya kedalam 14 buku.
Salah satu buku terakhirnya, yaitu mengupas strategi Public Relations, Sustainable Social License To Operate, diluncurkan sekira Maret 2019 di Universitas Syiah Kuala.
Redaksi/DEP melaporkan