IG.NET, ACEH BARAT – Sejumlah oknum berseragam di Aceh Barat sejak Selasa, 20 September 2022 pagi kasak kusuk mencari identitas Wartawan IndonesiaGlobal.Net, usai beredarnya berita dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi di daerah ini.
Beberapa oknum dengan rentang waktu berbeda terus berusaha melacak keberadaan identitas wartawan media dengan berbagai siasatnya. Ada yang mencari sosok wartawan dinilai paling berani menayangkan berita permainan kotor oknum aparat diduga sebagai supplier BBM bersubsidi ini untuk di ajak bertemu.
“Siapa nama wartawan anda itu, saya suka, dia wartawan pemberani mau mengajak untuk meliput kasus limbah pada sebuah industri,” ujarnya sambil berkilah pada salah seorang tim redaksi pertelepon.
Sebelumnya, oknum itu meminta nomor kontak wartawan ini untuk disampaikan releasenya. Setelah diminta pengiriman prelease kepada pihak redaksi saja, justru oknum itu berkilah ingin mengajak terjun langsung ke lapangan.

Beberapa saat kemudian beberapa pihak di Kota Meulaboh menghubungi tim redaksi dan Adnan NS Pemred media ini di Jakarta.
Inti pembicaraan meminta tolong agar kata TNI dalam berita harus dihilangkan. “Tolong lah bang ini permintaan komandan, kita kan sama-sama orang lapangan, sudah saling mengenal.” pinta oknum ini dengan nada memelas.
Masih seputar riuhnya berita yang bukan rahasia umum ini lagi, juga ada pihak mengaku anggota intelijen strategis dan intel wilayah setempat, juga menghubungi Sa’dul Bahri, Ketua PWI Aceh Barat untuk meminta bantuan serupa.
Kekinian, hingga berita ini ditayang, M. Reza A. Latif wartawan yang dicari-cari itu putus kontak dengan Pemred dan kawan sesama di media Indonesiaglobal dan belum diketahui keberadaannya.
Sementara telepon seluler dan WhatsAp wartawan ini masih tetap hidup dan tersambung saat dihubungi rekan-rekan media lainnya, namun tidak diangkat.
Sehari sebelum tayang beritanya, Muhammad Reza A.Latif sempat dibujuk untuk kerjasama agar beritanya tidak ditayangkan.
Ketika diajak minum kopi sembari konfirmasi. Ketika itu Reza sempat diletakkan uang Rp200 ribu untuk membayarkan minumannya.
Sikap Reza tetap konsisten menolaknya. Sebelumnya juga diajak konfirmasi di dalam gudang mereka.
Andai jejak Reza belum diketahui hingga besok, Media ini membuat laporan resmi ke Polres Aceh Barat dan membuat laporan ke Mabes TNI di Cilangkap Jakarta, walau masih dalam suasana berduka meninggalnya Keua Dewan Pers.
Redaksi/ADN melaporkan