Jendela Ala

Bawaslu Aceh Jaya Lakukan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Serentak

×

Bawaslu Aceh Jaya Lakukan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Serentak

Sebarkan artikel ini

IG.NET, ACEH JAYA – Menjaga politik uang terjadi saat pemilu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Aceh Jaya menggelar sosialisasi pengawasan pemilu serentak bersama peserta pemilu dan awak media di Aula Kantor Panwaslih setempat. Kamis 15 September 2022.

 

Turut hadir penggiat pemilu, sekaligus Akademisi pentolan Universitas Malikussaleh Dr.Muklir, S.Sos.,SH.,M.AP (Ketua Bawaslu Aceh Periode 2013-2018), ketua partai politik di Aceh Jaya.

 

Ketua Bawaslu Aceh Jaya, Kamaruzzaman mengatakan salah satu kesulitan menghilangkan politik uang dalam pemilu karena adanya pemahaman bahwa Pemilu murni perayaan tahunan dan tidak lagi mencari seorang figur pemimpin  dimana dalam genggaman tangannya nasib rakyat dipertaruhkan.

 

Kata dia, fenomena maraknya politik uang menjadi pangkal terjadinya korupsi. “Alasan sederhananya akibat pengeluaran uang ketika kampanye begitu besar.”

 

Hal itu tentu tidak dapat ditutupi hanya dengan gaji. Akan lebih mudah bila dibarengi dengan korupsi, ungkap Kamaruzzaman, didampingi dua anggotanya Nurhayati dan Zahara saat membuka kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu serentak.

 

Menurut dia, strategi semestinya kita pikirkan ketika ingin mencalonkan diri sebagai pemimpin daerah adalah menentukan visi dan misi yang sesuai.

 

“Hal ini perlu diperhatikan agar tidak terjadinya benturan yang bisa menyebabkan penyebab konflik horizontal dan penyebab konflik sosial yang bisa saja terjadi di masyarakat akibat dari perbedaan kepentingan,” pesan Kamaruzzaman.

 

Sementara Doktor Muklir, menyebutkan untuk membentuk sebuah tim sukses yang bisa mengantar calon menuju jalan kemenangan. “Bukan hanya memilih tim sukses kemudian langsung meninggalkan begitu saja.”

 

Kata dia, sebagai calon pemimpin harus bisa melatih kepemimpinan di dalam tim sukses anda sendiri. Ada beberapa hal perlu diketahui dan dirundingkan bersama dengan tim sukses.

 

“Misal, memilih media kampanye, program-program, memilih target, dan juga ikut serta dalam keorganisasian tim sukses.”

 

Kemudian, lanjut Muklir, membangun dan menyelenggarakan berbagai aksi sosial. Seperti memberi bantuan dan santunan dengan organisasi kesehatan.”

 

Selain itu, usaha untuk membantu membangun masjid, itu juga merupakan aksi sosial positif bisa di lakukan. “Asalkan kita melakukannya dengan ikhlas dan bukan untuk mencari muka belaka.”

 

Bukan itu saja, untuk menyebarluaskan kampanye dengan efektif, kita perlu memanfaatkan berbagai media yang saat ini sudah ada. Seperti radio, media sosial, media cetak dan media online.

 

Untuk itu, kata dia, kita perlu dana yang besar untuk terjun kepada ke tiga media tersebut. “Namun itu nantinya bisa kita pangkas bila hanya berfokus pada satu media saja.”

 

Menurut Muklir, penggunaan baliho seperti dulu sepertinya sudah tidak efektif lagi. “Karena banyak sekali di luar sana oknum-oknum yang sengaja merusaknya karena iseng atau tidak suka, tutup dia.

 

MAG/ Aswar Dani Melaporkan

Editor : VID